Suara.com - Operasi militer yang dilakukan Rusia menurut Presiden Vladimir Putin dianggap sangat diperlukan guna melindungi warga sipil di Ukraina timur.
Dalam sebuah wawancara, mantan inteljen Rusia itu juga menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, sebelumnya telah mengabaikan permintaan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menjamin keamanan kepada Moskow.
Meski banyak yang mengkritik, Putin menegaskan, operasi militer tidak bertujuan menduduki Ukraina melainkan memastikan demiliterisasi Ukraina.
Ia juga mendesak prajurit Ukraina untuk segera meletakkan senjata dan pulang. Saat Putin berpidato di televisi, sebuah ledakan besar terdengar di Kyiv, Kharkiv dan daerah lain di Ukraina.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Investor Ramai-ramai Buru Emas untuk Perlindungan Aset
Dalam sebuah rekaman yang dirilis oleh perusahaan citra satelit Maxar Technologies menunjukkan, pasukan Rusia dan peralatan militer dikerahkan dalam jarak 10 mil dari perbatasan Ukraina, dan kurang dari 50 mil dari kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.
Menanggapi operasi militer Rusia, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kini memperkuat pasukan di area timur wilayah sekutu pasca Rusia menyampaikan operasi militernya terhadap Ukraina.
"Dalam beberapa hari dan pekan mendatang, akan ada lebih banyak (tentara), sehingga kami akan terus meningkatkan dan memperkuat keberadaan kami di bagian timur (wilayah) sekutu," kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg kepada awak media di Brussel.
Ia menyebut, NATO juga berencana mengaktifkan rencana pertahanan mereka agar operasi militer bisa dilakukan dengan cepat.
Mengutip dari Warta Ekonomi --jaringan Suara.com, saat ini konvoi 130 pasukan tentara Jerman dan 60 kendaraan telah tiba di Lithuania. NATO masih akan menambah pasukan di lokasi tersebut.
Baca Juga: Konflik Rusia - Ukraina Memanas, Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Empat Kali Lipat
Presiden Lithuania Gitana Nauseda mengatakan, Kanselir Jerman Olof Scholz telah memastikan bahwa tentara Jerman diberikan otoritsasi untuk berperang mempertahankan Lithuania.
"Tentara Jerman di teritori kita untuk mempertahankan kita, dan jika ada ancaman terhadap Lithuania, mereka akan melaksanakan tugasnya," ujar Nauseda mengutip kantor berita Reuters.