“Aspek manajemen risiko merupakan aspek yang penting. Kementerian BUMN saat ini sedang menyusun pedoman manajemen risiko, dimana didalamnya aspek penguatan organ dewan komisaris dan organ penunjang menjadi hal yang tidak terpisahkan,” ujarnya.
Wakil Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan ERM terintegrasi menjadi prioritas IFG di tahun ini, dimana perusahaan berusaha membangun tata kelola yang prudent dan risk manajemen yang robust.
“Manajemen risiko bukan menjadi stopper tapi business enabler, kesadaran risiko akan membawa kita mengambil keputusan terukur, pada resiko yang dapat diterima. Manajemen harus diimplementasikan bukan sekedar diukur, tetapi tidak dikontrol,” kata Hexana.