Rusia Serang Ukraina, Ekonomi Indonesia Bakal Terganggu?

Kamis, 24 Februari 2022 | 15:36 WIB
Rusia Serang Ukraina, Ekonomi Indonesia Bakal Terganggu?
Asap hitam mengepul dari bandara militer di Chuguyev dekat Kharkiv pada Kamis, 24 Februari 2022. Tak lama setelah Presiden Putin mendeklarasikan perang dengan Ukraina. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terimbas efek negatif setelah Rusia mengumumkan invasi ke Ukraina. Terpantau, IHSG betah di jalur merah sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (24/2/2022).

Lantas, apakah sektor Ekonomi Indonesia yang lainnya turut terganggu, terutama soal hubungan ekonomi Indonesia dengan dua negara tersebut?

Senior Economist PT Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C Permana mengatakan, saat ini hubungan ekonomi langsung Indonesia dengan Rusia dan Ukraina relatif kecil.

"Hal ini terlihat dari hubungan dagang (ekspor-impor) maupun nilai investasi Indonesia dengan Rusia dan Ukraina di 2021 lebih kecil dari satu persen," kata Fikri kepada media di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Gara-gara Rusia Perang Lawan Ukraina, Rupiah Jadi Anjlok

Faktor lainnya, soal aliran modal asing atau capital inflow di Pasar Saham Indonesia yang justru terus melaju kencang, saat ini kata dia sebanyak Rp 15,42 triliun aliran modal asing sudah masuk ke Indonesia sejak 1 Februari hingga 23 Februari. Walau tensi Rusia-Ukraina meningkat.

Sementara dari sisi mata uang, rupiah terlihat stabil pada level Rp 14.200-14.400 per dolar AS, juga karena net buy investor asing yang masuk lewat capital inflow.

"Bahkan jika USD Index tidak naik, rupiah masih bisa terapresiasi lagi," katanya.

Sehingga, di tengah kondisi ini fundamental Ekonomi Indonesia terbilang cukup kuat dan baik, khususnya didorong pemulihan ekonomi yang diindikasikan dengan Indeks Kepercayaan Konsumen dan Penjualan Eceran di Januari yang mencapai level tertinggi sejak awal pandemi.

Selain itu, ia juga menilai efek perang Rusia-Ukraina terhadap pasar modal Indonesia akan bersifat temporer, dan lebih menyebabkan perilaku berhati-hati di pasar.

Baca Juga: Kepercayaan Investor Asing Mulai Kembali, IHSG Diprediksi Tembus 7.300 di Akhir 2022

"Bahkan di sisi lain kami melihat invasi Rusia-Ukraina akan berdampak pada peningkatan harga komoditas yang harusnya berdampak positif bagi ekspor dan sektor komoditas dalam negeri karena adanya supply shock di global," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI