Suara.com - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street memerah pada pergerakan Rabu (23/2), karena investor masih khawatir dampak dari memanasnya ketegangan antara Rusia dengan ukraina.
Seperti dikutip CNN Business, Indeks Dow ditutup turun lebih dari 464 poin, atau 1,4%, setelah membuka sesi lebih tinggi. Raihan ini adalah penurunan berbasis luas, dengan 28 dari 30 saham Dow berakhir di wilayah negatif.
Hanya raksasa minyak Chevron (CVX) dan Johnson & Johnson (JNJ) yang mengakhiri hari dengan warna hijau. Energi adalah satu-satunya sektor pasar yang meraih keuntungan.
Sedangkan, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 1,8% dan 2,6%. Dow dan Nasdaq membukukan kerugian hari kelima berturut-turut, sementara S&P 500 telah turun dalam empat sesi perdagangan terakhir.
Baca Juga: Saham Eropa dan AS Tumbang Imbas Krisis Rusia-Ukraina yang Makin Panas
Indeks S&P 500 sekarang sudah 12% di bawah level tertinggi sepanjang masa. Nasdaq bergerak lebih dekat untuk menanggung status pasar, dengan turun 20% dari tertinggi. Indeks teknologi-berat sekarang 19% di bawah level rekornya.
Investor khawatir tentang kemungkinan bahwa harga minyak bisa melonjak lebih tinggi lagi jika ada konflik berkepanjangan di Ukraina. Amerika Serikat dan Eropa telah merespons dengan sanksi terhadap Rusia yang dapat merusak ekonomi global.
Kekhawatiran akan perang siber oleh Rusia mungkin juga mengguncang kepercayaan investor.