Suara.com - Konflik geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukrainka makin hari makin panas saja, terbaru beberapa situs web pemerintah Ukraina offline pada hari Rabu sebagai akibat dari serangan penolakan layanan yang didistribusikan secara massal.
Tak hanya itu sejumlah situs bank juga menjadi korban.
Mykhailo Fedorov, kepala Kementerian Transformasi Digital Ukraina, mengatakan di saluran Telegramnya .
"Serangan itu, yang juga berdampak pada beberapa bank, dimulai sekitar pukul 4 sore waktu setempat," kata kepala Kementerian Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov dikutip CNBC, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga: Rusia-Ukraina Makin Panas, Harga Minyak Dunia Berbalik Menguat
Meski begitu dia tidak mengatakan bank mana yang diserang atau seberapa parah kerusakannya.
Situs web untuk Kementerian Luar Negeri Ukraina, Kabinet Menteri dan Rada, parlemen negara itu, termasuk di antara yang mati pada Rabu pagi waktu Timur.
"Situs-situs pemerintah sedang offline ketika para pejabat berusaha untuk mengalihkan lalu lintas di tempat lain untuk meminimalkan kerusakan," katanya.
Sumber serangan itu belum dikonfirmasi tetapi pemadaman terjadi karena Rusia terus menempatkan pasukan di sekitar perbatasan Ukraina.
Pada hari Selasa, Presiden Joe Biden mengatakan Rusia telah memulai “invasi,” setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke dua wilayah memisahkan diri pro-Rusia di Ukraina timur, dan mengumumkan sanksi terhadap bank-bank Rusia, utang negara dan beberapa individu yang dekat dengan Rusia.
Baca Juga: Dolar AS Melesat Seiring Berlanjutnya Ketegangan di Ukraina
Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan kepada NBC News bahwa mereka “memantau dengan cermat” laporan tersebut.
Ukraina melaporkan serangan terpisah pekan lalu yang menghapus empat situs web pemerintah, menurut NBC News.
Sekitar waktu yang sama, Polisi Cyber Ukraina mengatakan banyak penduduk telah menerima pesan teks yang mengatakan bahwa ATM di negara itu tidak berfungsi, meskipun tidak jelas apakah ada ATM yang benar-benar terpengaruh, NBC News melaporkan.