Aksi Mogok Produksi Tak Ditanggapi Pemerintah, Sejumlah Perajin Akhirnya Naikkan Harga Tempe

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 23 Februari 2022 | 16:43 WIB
Aksi Mogok Produksi Tak Ditanggapi Pemerintah, Sejumlah Perajin Akhirnya Naikkan Harga Tempe
Dapur perajin tempe di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berhenti beroperasi untuk sementara waktu. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah pengusaha perajin tempe memutuskan untuk kembali memproduksi tempe karena protes mereka dianggap tidak ditanggapi pemerintah. Mereka menuntut harga kedelai segera turun,

"Mungkin butuh waktu yang lama untuk Pemerintah mewujudkan permintaan kami-kami ini. Nyatanya sampai sekarang tuntutan kami belum digubris," ujar Ketua Umum perajin tahu tempe yang tergabung dalam Payuban Dadi Rukun, Rasjani kepada awak media, Rabu (23/2/2022).

Sehingga, para perajin memilih menaikkan harga tahu dan tempe akibat harga kedelai yang tinggi. "Akhirnya opsi kami biar tetap bisa berproduksi ya dengan menaikan harga tempe tahu ke pembeli. Baik itu ke pedagang pasar, pedagang gorengan, maupu pedagang sayur keliling," terang dia.

"Ini berlaku untuk perajin tahu tempe keseluruhan, ya. Karena kami sudah sepakat," ujarnya lagi.

Baca Juga: Sikapi Harga Kedelai Meroket, Menteri Perdagangan Sebut Bakal Tetapkan Harga Acuan

Mulai Kamis (24/2/2022) besok, harga tempe di sejumlah titik akan naik Rp 1.000 dari harga sebelumnya. Meski harganya naik, ukuran tahu tempe tidak berubah.

"Jadi besok kami sudah mulai berjualan lagi. Tapi kami sepakat harganya akan naik Rp 1.000. Sehingga pembeli harusnya bisa mengerti dengan keadaan ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI