Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Harga Bitcoin dan Koin Kripto Lain Langsung Amblas

Rabu, 23 Februari 2022 | 08:29 WIB
Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Harga Bitcoin dan Koin Kripto Lain Langsung Amblas
Ilustrasi Bitcoin (Unsplash/Andre)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga Bitcoin dan uang kripto lainnya anjlok akibat ketegangan Rusia dengan Ukraina memanas, sehingga para investor menghindari membeli aset-aset berisiko.

Pada perdagangan Selasa kemarin, bitcoin hanya seharga USD 36.649 atau turun hampir 6,5% dalam 24 jam terakhir, menurut data dari CoinDesk. Cryptocurrency paling berharga di dunia ini terus turun di bawah USD 40.000 selama akhir pekan, dan terus merosot saat krisis Ukraina meningkat .

Mata uang digital ini sudah anjlok hampir 50% setelah sejak harga tertinggi November sebesar USD 68.990 karena ketegangan geopolitik, prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan pembatasan oleh beberapa ekonomi utama pada aset digital.

uang kripto lainnya  juga bernasib buruk, ethereum, cryptocurrency paling berharga kedua di dunia, turun lebih dari 8% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan pada USD 2.520.

Baca Juga: Terlibat Konflik, Menlu Rusia Pertanyakan Hak Kedaulatan Ukraina

Para ahli mengatakan bahwa bitcoin mungkin tidak stabil dalam waktu dekat.

"Bitcoin adalah peserta yang tidak mau dalam volatilitas yang memukul semua aset berisiko dari ketegangan Rusia-Ukraina," tulis Edward Moya, analis pasar senior di OANDA seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (23/2/2022)

Investor di seluruh dunia telah terkesima minggu ini oleh krisis Ukraina yang semakin dalam. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan Rusia ke dua wilayah separatis pro-Moskow di Ukraina timur setelah mengakui mereka sebagai negara merdeka pada Senin.

Langkah untuk mengakui wilayah yang memisahkan diri tampaknya menjadi serangan pembuka dari potensi operasi militer yang lebih besar yang menargetkan Ukraina, hampir selusin pejabat AS dan barat mengatakan kepada CNN.

Baca Juga: Tank Rusia Sudah Masuki Ukraina, Inggris: Invasi Telah Dimulai

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI