Pemerintah Siapkan 650 Ribu Lahan untuk Hasilkan Satu Ton Kedelai Pada 2022

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 22 Februari 2022 | 10:53 WIB
Pemerintah Siapkan 650 Ribu Lahan untuk Hasilkan Satu Ton Kedelai Pada 2022
Pekerja mengolah kedelai untuk dijadikan tahu di industri rumahan tahu di Jakarta, Senin (27/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelangkaan kedelai membuat Kementerian Pertanian menargetkan produksi 1 juta ton komoditas tersebut guna mencukupi kebutuhan kedelai nasional agar tidak lagi tergantung dengan pasokan impor.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yuris Tiyanto smenjelaskan, target produksi tersebut akan direalisasi melalui penanaman kedelai di 650 ribu lahan pada 14 provinsi Indonesia.

"Kita sudah berusaha dengan teman-teman di Dirjen Tanaman Pangan khususnya di Direktorat Aneka Kacang dan Umbi untuk meningkatkan produksi. Strateginya, satu, kita sudah melakukan pemberian bantuan ke petani seluas 52 ribu hektare ini lewat dana APBN untuk ditanami kedelai," kata Yuris kepada Antara.

Penanaman komoditas ini ditarget dilakukan dengan luas tanam 650 ribu hektare pada 2022, sisanya sekitar 598 ribu hektare akan dibiayai melalui pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Juga: Perajin Tahu Dan Tempe di Jembrana Bali Mulai Menjerit Karena Naiknya Harga Kedelai

Yuris mengungkapkan lahan seluas 52 ribu hektare sudah mulai ditanami kedelai pada Januari 2022. Sementara sekitar 600 ribu lahan sisanya akan mulai ditanami kedelai pada April hingga Oktober 2022.

Lahan seluas 650 ribu hektare tersebut merupakan lahan monokultur yang sudah ada dan akan ditanami kedelai untuk bisa mencapai target produksi 2022.

Selain menggunakan lahan yang sudah ada, strategi peningkatan produksi kedelai juga dilakukan dengan teknik tanam tumpang sisip, yaitu menanam dua jenis tanaman pada satu bidang lahan yang sama.

"Belum nanti kita coba juga tumpang sisip, yaitu tanam jagung dulu kemudian nanti begitu jagung panen akan kita tanami kedelai itu tumpang sisip. Artinya kita pakai lahan jagung, ini bisa kita lakukan. Ada dua strategi yaitu dengan monokultur dan satu tumpang sisip," katanya.

Yuris mengatakan target produksi kedelai dalam negeri ini merupakan jangka menengah hingga jangka panjang dan belum bisa menyelesaikan persoalan harga kedelai impor yang tinggi seperti saat ini. Dia menyebut rencana penanaman kedelai pada 650 ribu hektare lahan tersebut merupakan fondasi agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri.

Baca Juga: Harga Kedelai Impor Melambung, Pemkot Solo Menunggu Skenario dari Kementrian Perdagangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI