Kritik Keputusan NATO dalam Krisis Ukraina, China Beri Sinyal Siap Dukung Rusia

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 21 Februari 2022 | 13:37 WIB
Kritik Keputusan NATO dalam Krisis Ukraina, China Beri Sinyal Siap Dukung Rusia
Seorang anggota layanan Rusia terlihat di kendaraan tempur infanteri BMP-3 selama latihan yang diadakan oleh angkatan bersenjata Distrik Militer Selatan di jajaran Kadamovsky di wilayah Rostov, Rusia Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ/sad.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terkait konflik Rusia - Ukraina turut mendapatkan sorotan dari aggota Dewan Pemerintahan sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi. 

"Kalau NATO terus melakukan ekspansi ke arah timur, apakah ini kondusif dalam memelihara perdamaian dan stabilitas di Eropa?" tanya Wang dalam Konferensi Keamanan Munich (MSC) yang dihadirinya secara daring dari Beijing, Sabtu (19/2/2022).

Hal itu ia sampaikan terkait  pertanyaan Ketua MSC Wolfgang Ischinger. Ia menjelaskan, sebagai alumnus Perang Dingin, NATO harus menyesuaikan sejumlah keputusan. Ia juga mengingatkan ke beberapa pihak untuk   kembali pada Perjanjian Minsk II untuk menyelesaikan krisis Ukraina.

"Semua pihak harus memikul tanggung jawab dan bekerja sama demi terciptanya perdamaian daripada membuat ketegangan yang berisiko terjadinya peperangan," ujar diplomat senior yang memegang jabatan setingkat menteri koordinator itu dikutip via Warta Ekonomi.

Baca Juga: Ilmuwan Menduga Pandemi Flu Rusia pada 133 Tahun Silam juga Disebabkan oleh Virus Corona

Ia melanjutkan, semua pihak harus peduli dengan keamanan di Eropa dan menghormati legitimasi keamanan Rusia.

Selain itu, Ukraina diharapkan memiliki kredibilitas sebagai jembatan yang menghubungkan Barat dan Timur, bukan menjadi garda terdepan konfrontasi beberapa kekuatan besar, kata Wang Yi.

Sebelumnya Australia meminta China turut bergerak menanggapi krisis Ukraina yang melibatkan Rusia sebagai sekutu utama China.

"Berulang kali kami tegaskan, sikap China sudah jelas bahwa kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial semua negara harus dihormati dan dijaga, tidak terkecuali dengan Ukraina," kata Wang dalam pernyataan tertulisnya yang diterima ANTARA Beijing, Sabtu (19/2) malam.

Baca Juga: Soroti Ekspansi NATO Terkait Krisis Ukraina, China Minta Kembali ke Perjanjian Minsk II

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI