Pabrik Semen di Lebak Bikin Warga Menjerit: Bising, Berdebu Sampai Sawah Kering

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 19 Februari 2022 | 07:01 WIB
Pabrik Semen di Lebak Bikin Warga Menjerit: Bising, Berdebu Sampai Sawah Kering
Pabrik semen merah putih PT Cemindo Gemilang Tbk (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga di Kecamatan Bayah ramai-ramai menggeruduk PT Cemindo Gemilang di Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Kamis, 17 Februari 2022.

Masyarakat yang tergabung ke dalam Aliansi Bayah Menggugat (ABM) menuntut tanggungjawab dari perusahaan pemegang merk semen merah putih tersebut.

“Perusahaan telah abai terhadap kewajibannya dalam menjaga lingkungan di Bayah, perusahaan telah abai dalam proses rekrutmen tenaga lokal,”kata Koordinator aksi Budi Supriadi, dalam orasinya.

“Perusahaan malahan lebih banyak memberikan dampak negatif kepada masyarakat di Kecamatan Bayah,”tambahnya.

Baca Juga: Semen Gresik Sumbang Lahan 119 Hektar ke Petani, Erick Thohir: BUMN Harus Makmurkan Rakyat

Budi menjelaskan, aksi warga dilakukan sebagai bentuk kekecewaan kepada perusahaan pemegang merk semen Merah Putih, yang dianggap mengabaikan tuntutan warga.

“Makanya kami turun langsung menggelar demo, dengan harapan adanya perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan, dan keberadaan perusahaan harus lebih banyak memberikan dampak positif kepada kami sebagai warga yang terdampak,” tambah Budi.

Budi mencontohkan, pemilik sawah di Cinangga Lebak, Desa Bayah Timur, menjerit karena sawahnya kering akibat ulah perusahaan. Warga yang berdekatan dengan lokasi tambang pun khawatir rumahnya roboh karena retak-retak, akibat peledakan tambang.

Lalu, warga yang berdekatan dengan area bongkar muat dermaga milik PT Cemindo Gemilang, terimbas debu batubara dan debu yang dihasilkan oleh pabrik semen. Kata Budi, itu hanya salah satu contoh dampak dari sekian banyak dampak lainnya yang dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Bayah.

“Kami tidak akan berhenti melakukan aksi selama perusahaan banyak merugikan warga. Kami berhak menuntut hak kami sebagai warga yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Kami berharap, suara kami bisa didengar oleh pemangku kebijakan,” imbuh Budi.

Baca Juga: Ratusan Warga Bayah Geruduk PT Cemindo Gemilang, Aksi Berlangsung Ricuh

Senada disampaikan Marto, salah satu warga di Desa Pamubulan. Marto mengaku setiap hari dihantui perasaan takut akan getaran peledakan tambang dan kebisingan yang disebabkan oleh konveyor pembawa material semen.

“Belum lagi soal dampak debu yang kami rasakan. Bayangkan saja Pak, setiap ada peledakan, rumah kami bergetar seperti gempa saja. Kami mau hidup tenang seperti sebelum adanya perusahaan,” keluh Marto.

Marto pun berharap, adanya perhatian dari pemerintah dan para pemangku kebijakan kepada warga di Kecamatan Bayah yang terdampak. Marto pun berharap, adanya tindakan tegas kepada perusahaan yang telah abai dan cenderung merugikan warga.

Berita ini sebelumnya dimuat Bantenhits.com jaringan Suara.com dengan judul "Dear Penguasa! Warga Bayah Menjerit Ulah Pabrik Semen di Lebak; Bising, Berdebu Lalu Sawah Kering"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI