Suara.com - Indra Kesuma alias Indra Kenz akhirnya meminta maaf terkait dengan konten miliknya yang membahas binary option, salah satunya Binomo melalui Instagram.
"Tujuan awal saya membuat konten-konten tersebut hanya untuk berbagi pengalaman saya secara pribadi. Namun saat ini saya menyadari ada banyak orang yang merasa dirugikan akibat konten-konten tersebut," ujarnya.
"Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan permohonan maaf kepada para pihak yang merasa dirugikan karena konten-konten binary option yang pernah saya upload," sambung dia.
Dalam kesempatan itu ia juga menceritakan bagaimana awalnya mengenal binary option pada 2019 sebelum mulai membuat konten pada 2019.
"Konten pertama saya tentang binary option di-upload pada 2019 saat subscriber saya masih berjumlah 3.000 subscriber. Singkat cerita channel tersebut akhirnya berkembang sampai sekarang hingga mencapai 1 juta subscriber dengan konten edukasi, crypto, saham, serta binary option juga," ujarnya.
"Informasi tersebut adalah salah dan keliru. Pada awal 2020 saya pun sudah mengklarifikasi dan membuat pernyataan baru yang menyatakan platform binary option tersebut ilegal," sambung dia.
Permintaan maaf itu lantas mendapatkan beragam respon dari warganet. Tidak sedikit yang menyindirnya memutuskan berhenti karena sudah untung namun ada pula yang mendukungnya.
"Gwe kangen dengan kesombongan lu bang," kata Apri.
"Yg penting udah kaya. Mau berhenti udah aman. Karena udah banyak usaha," sebut warganet lain.
Baca Juga: Indra Kenz Siapa? Ini Sepak Terjang Crazy Rich yang Selalu Tuai Kontroversi
Sementara, pemusik Anji mendukung Indra Kenz melalui komentar. "Saatnya belajar (lagi) dari hidup Bro Kenz. Mangat," kata dia.
Diwartakan sebelumnya, Indra merupakan salah satu dari lima orang afiliator dan influencer yang dipanggil Satgas Waspada Investasi (SWI) karena diduga memfasilitasi produk binary option ilegal.
Selain Indra Kesuma, keempat orang lainnya adalah Doni Muhammad Taufik, Vincent Raditya, Erwin Laisuman dan Kenneth William.