Suara.com - Terjadi kenaikan harga ayam broiler di sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Salah satunya di Kota Mataram yang saat ini sudah mencapai Rp40.000 per kilogram.
"Kalau harga ayam broiler berkisar Rp35.000-40.000 per kilogram, kita anggap masih normal," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli, Kamis (17/2/2022).
Pernyataan itu disampaikan menyikapi kenaikan harga ayam broiler di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram mengalami kenaikan secara bertahap dari Rp36.000 per kilogram hingga kini Rp40.000 per kilogram.
Namun demikian, lanjutnya, untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan lagi, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk para pengusaha ayam broiler lokal sekaligus mencari tahu penyebab dan solusinya.
Baca Juga: Aceh Dapat Kuota 3.000 Ton Minyak Goreng Curah
Salah satu solusi menghindari kenaikan harga ayam broiler secara signifikan, adalah dengan mendatangkan ayam beku dari luar daerah yakni dari Pulau Bali dan Jawa.
"Saat ini kita sudah memasukkan sekitar 14 ton ayam beku untuk mendukung memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Mataram. Jumlah itu bisa ditambah tergantung kondisi pasar," katanya dikutip dari Antara.
Menurutnya, pemasukan daging ayam beku itu tidak akan mempengaruhi harga produksi peternak lokal, sebab daging ayam beku sudah ada pangsa pasar tersendiri dan biasanya ke ritel modern dan tempat makanan siap saji.
"Kebutuhan ayam broiler di Mataram mencapai sekitar 150 ton per bulan. Dari kebutuhan itu, kita alokasikan maksimal 25-30 persen dari luar, sebab produksi pengusaha lokal belum mampu memenuhi kebutuhan warga kota," pungkasnya.
Baca Juga: Tak Peduli PPKM Level 3, Puluhan Emak-emak Berebut Minyak Goreng di Minimarket