Suara.com - Dalam risalah pertemuan terbaru The Fed, pejabat bank sentral menegaskan kembali bahwa mereka mengincar kenaikan suku bunga jangka pendek dan akan menentukan waktu proses pengurangan neraca mereka "pada pertemuan mendatang."
Meski demikian, risalah Fed tidak menyebutkan diskusi tentang potensi kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Fed Maret.
Spekulasi bahwa kenaikan suku bunga sebesar itu mungkin terjadi telah menjadi sumber ketidakpastian bagi investor.
Laporan pertemuan FOMC pada 25-26 Januari yang dirilis Rabu (16/2/2022) menunjukan bank sentral AS bersiap untuk melawan laju kenaikan harga atau inflasi tercepat sejak 1980-an. Saat ini laju inflasi AS mencapai 7,5 persen.
Baca Juga: Biaya Bahan Bakar dan Inflasi Jadi Pembahasan Utama di G20
Para pejabat mengatakan bahwa sementara mereka masih mengharapkan inflasi mereda sepanjang tahun, mereka akan siap untuk menaikkan suku bunga dengan cepat.
"Sebagian besar peserta mencatat bahwa jika inflasi tidak turun seperti yang mereka harapkan, akan tepat bagi Komite untuk menghapus akomidasi kebijakan lebih cepat daripada yang mereka antisipasi saat ini," demikian tertulis dalam risalah tersebut seperti dikutip dari CNBC, Kamis (17/2/2022).
Pejabat Fed mengatakan kekuatan ekonomi dan laju inflasi yang tinggi saat ini akan menjamin kenaikan suku bunga lebih cepat daripada laju sekali per kuartal yang terlihat selama siklus pengetatan yang dimulai pada 2015.
Pernyataan ini menurut beberapa analis mungkin murujuk kenaikan suku bunga pada setiap pertemuan tahun ini.
The Fed dalam beberapa tahun terakhir telah terjebak dengan kenaikan 0,25 persen yang diantisipasi dengan baik oleh pasar.
Baca Juga: Lonjakan Inflasi Negara Maju Bikin Jokowi Ketar-ketir, Sri Mulyani: Harus Diwaspadai
Di antara pejabat Fed yang telah membuat komentar di publik tentang kebijakan moneter sejak pertemuan Januari, sebagian besar menyukai kenaikan awal yang lebih kecil, termasuk dua di antaranya yang berbicara pada Rabu.
Meskipun terkejut dengan persistensi inflasi, para pejabat The Fed menekankan bahwa jalur kebijakan yang tepat akan bergantung pada perkembangan ekonomi dan keuangan dan implikasinya terhadap prospek dan risiko di sekitar prospek.
“Pejabat Fed akan memperbarui penilaian mereka tentang pengaturan yang tepat untuk sikap kebijakan di setiap pertemuan,” kata risalah tersebut.