Presiden Jokowi Targetkan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Bisa Capai 5,9Persen

Rabu, 16 Februari 2022 | 18:04 WIB
Presiden Jokowi Targetkan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Bisa Capai 5,9Persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mendatang bisa mencapai 5,3 persen hingga 5,9 persen.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat paripurna di Istana Negara terkait Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023 pada Rabu (16/2/2022).

"Nah, dari sisi pertumbuhan ekonomi tadi disepakati dilaporkan ke bapak presiden kisaran di 5,3 sampai 5,9 persen dan dengan sumber pertumbuhan dari sisi pengeluaran ini konsumsi di sekitar 5 persen, investasi meningkat sekitar 6 persen dan ini selevel dengan sebelum Pandemi Covid dan ekspornya antara 6-7 persen," kata Menko Airlangga.

Sementara, dari belanja pemerintah diprioritaskan kepada peningkatan kualitas SDM, yaitu untuk transformasi kesehatan, kualitas pendidikan, reformasi perlindungan sosial, akselarasi dari infrastruktur, revitalisasi industri, reformasi birokrasi, hingga ekonomi hijau.

Baca Juga: Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Tak Mampu Selamatkan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2021

Sedangkan dari sisi supply, terutama dari sektor industri pengolahan akan ditargetkan pertumbuhan sektor industri pengolahan mencapai 5,3 sampai 5,8 persen.

Kemudian sektor perdagangan, sektor informasi komunikasi, akomodasi makanan minuman serta setkor pertanian.

"Beberapa pertimbangan yang tadi disampaikan juga terkait dengan target 2023 ada beberapa tantangan yaitu ketidakpastian dari Covid-19 dan varian turunannya kemudian kasus inflasi global di sejumlah negara," katanya.

Sementara target defisit disepakati di bawah 3 persen sesuai UU 2 tahun 2022.

"Sehingga berbagai reformasi struktural dibutuhkan antara untuk mendorong sektor investasi ataupun mesin di luar APBN," katanya.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Tumbuh 3,69 Persen, Tebakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Tepat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI