Suara.com - Gubernur People's Bank of China (PBoC) Yi Gang menuturkan pada Rabu (16/2/2022) pagi tadi, China akan menjalin kerjasama dengan sejumlah negara di Asia termasuk Indonesia.
Dalam kerjasama ini, ia menegaskan untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi.
Untuk diketahui, selama ini dolar AS jadi mata uang yang paling banyak digunakan dalam kerjasama antar berbagai negara di dunia.
Langkah ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
"Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara berkembang Asia telah membuat kemajuan substansial dalam menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi, yang mendorong ketahanan ekonomi mereka untuk mengatasi guncangan abadi," kata Yi dalam acara G20 melalui video.
"China akan menjaga kebijakan moneter akomodatifnya fleksibel," tambah Yi.