Nilai Tukar Rupiah dan IHSG Kompak Menguat Seiring Meredanya Ketegangan Rusia-Ukraina

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 16 Februari 2022 | 10:17 WIB
Nilai Tukar Rupiah dan IHSG Kompak Menguat Seiring Meredanya Ketegangan Rusia-Ukraina
Kapal Selam Rusia [Foto: ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (16/2/2022) pagi menguat seiring meredanya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Rupiah bergerak menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.280 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.300 per dolar AS.

"Kami perkirakan masih akan tetap positif hari ini menyusul penguatan kemarin, dipengaruhi oleh neraca perdagangan yang mengalami surplus lebih tinggi dari perkiraan," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi juga menguat mengikuti pergerakan bursa saham global dipicu meredanya tensi antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Melesat, IHSG Rabu Pagi Menguat ke Posisi 6.821

IHSG dibuka menguat 14,43 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.821,93. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,74 poin atau 0,38 persen ke posisi 979,06.

"Menguatnya beberapa bursa global di tengah meredanya konflik Rusia-Ukraina berpotensi menjadi sentimen positif pendorong penguatan lanjutan IHSG dalam perdagangan Rabu ini. IHSG kami perkirakan bergerak dikisaran 6.781 hingga 6.875," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya.

Bursa ekuitas Wall Street ditutup menguat setelah Rusia mundur dari invasi langsung ke Ukraina, mendinginkan ketegangan geopolitik yang menjatuhkan pasar saham dalam tiga hari terakhir.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pasukan yang baru-baru ini ditempatkan di distrik militer selatan dan barat Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina, telah menyelesaikan latihan mereka dan akan mulai pindah ke garnisun militer mereka hari ini.

Sementara itu, harga minyak mentah WTI melemah sekitar 3,6 persen, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak menjadi 2,04 persen merespons meredanya konflik Rusia-Ukraina. (Antara)

Baca Juga: Seruan Keras Biden Ke Vladimir Putin Soal Krisis Rusia-Ukraina: Anda Bukan Musuh Kami

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI