Industri Fashion Mulai Menggeliat, Restock Siap Dukung UMKM Lewat Akses Pembiayaan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 16 Februari 2022 | 08:32 WIB
Industri Fashion Mulai Menggeliat, Restock Siap Dukung UMKM Lewat Akses Pembiayaan
Restock.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam laporan Global Economic Prospect (Januari 2022), World Bank/Bank Dunia menyebutkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan
mencapai 5,2% di tahun 2022. Hal ini tentu merupakan momentum yang baik, mengingat selama tahun 2020 ekonomi Indonesia berada di fase ekonomi yang sulit karena terkena dampak dari pandemi.

Di laporan yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 berada di angka -2,1% dan pada 2021 angka tersebut meningkat 3,7%. Makanya, proyeksi ini
pun menjadi angin segar.

Munculnya prediksi ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya daya beli masyarakat. Daya beli yang dimaksud adalah kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya, baik dalam bentuk barang maupun jasa.

Di Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonomi paling pesat biasanya terjadi di bulan Ramadan. Momen bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri menjadi salah satu faktor pemicu dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia punya masyarakat yang turut aktif menggerakkan roda perekonomian di bulan Ramadan.

Konsumsi masyarakat meningkat di segala sektor mulai dari industri pertanian, perdagangan, informasi telekomunikasi, hingga kesehatan. Kenaikan omzet penjualan yang terjadi menandakan perputaran uang yang cukup besar, sehingga menimbulkan efek domino berupa permintaan konsumen yang meningkat
peningkatan produksi yang didorong oleh permintaan konsumen, dan ditambah lagi banyaknya program diskon yang ditawarkan oleh para pelaku usaha.

Salah satu contoh nyata dari penjelasan sebelumnya adalah local fashion brand yang mulai meningkatkan stock atau inventory untuk persiapan momen lebaran demi memenuhi kebutuhan para konsumen, yang sudah dipersiapkan sejak 2-3 bulan sebelumnya.

Adapun kebutuhan dasar untuk peningkatan produksi adalah pendanaan produksi. Selama Ramadan, anggaran produksi untuk kebutuhan momen Lebaran bisa naik 2 kali lipat atau sampai 5 kali lipat dari standar produksi bulan biasa. Oleh karena itu, salah satu amunisi terbaik bagi brand agar bisa bersaing dengan kompetitornya di bulan suci Ramadan adalah denganmemastikan bahwa jumlah stock atau inventory yang dimiliki dapat memenuhi tingginya permintaan barang.

Platform peer to peer (P2P) lending di Indonesia, Restock.id, menyediakan solusi bagi UMKM yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan usahanya, mulai dari untuk pembiayaan produksi barang dengan collateral stock atau inventory (inventory financing; aset produk atau inventori usaha dijadikan sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan dari pemberi dana), hingga membantu pergudangan/warehousing beserta dengan sistem fulfillment-nya.

“Di Indonesia, Restock jadi P2P Lending pertama yang memudahkan pembiayaan UMKM dengan menggunakan aset dan inventori usaha untuk djadikan jaminan pembiayaan. Singkatnya, Restock.id menghubungkan bisnis atau UMKM dengan modal fleksibel,” jelas M. Audi Vialdo (31), Chief Risk Officer (CRO) Restock.id ditulis Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Pembangunan IKN Nusantara, Ada 95 Ribu Pelaku UMKM Diminta Pemkot Balikpapan Jadi Tuan di Rumahnya

Audi menambahkan, “Seperti tahun-tahun sebelumnya, UMKM yang di dalamnya termasuk para borrowers Restock.id telah mulai melakukan restock barang sejak akhir tahun sampai menjelang bulan puasa, dan akan lebih booming menjelang Lebaran. Ini merupakan momen yang sangat penting bagi para UMKM yang ingin meningkatkan skala usahanya, dan juga bagi Restock.id dalam menawarkan pendanaan kepada pengusaha yang berpotensi tinggi.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI