Suara.com - Menyusul larangan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) agar warga AS tidak mengunjungi Indonesia akibat peningkatan kasus COVID-19 dengan risiko tinggi ditanggapi santai pemerintah Indonesia.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kurieni Ukar menuturkan, larangan itu tidak memengaruhi target wisatawan mancanegara (Wisman) sebagaimana yang sudah ditargetkan, yakni kunjungan 280 juta wisatawan ke Indonesia.
"Wisman dari AS tidak terlalu berpengaruh ya, terhadap target wisman kita," ujarnya secara virtual, Selasa (15/2/22).
Lebih jauh, wisman asal Amerika Serikat dipersilakan berkunjung ke Indonesia karena saat ini menurutnya kondisi Covid-19 sudah semakin membaik.
Baca Juga: Zhang Binbin Dikabarkan Bergabung dengan Bai Lu di Drama China Terbaru
Malah, saat ini China jadi negara yang memiliki pengaruh besar dalam sektor wisata sehingga patut diperhatikan.
"Yang paling besar mungkin saat ini China yang masih melarang, karena China itu outbound nya sangat besar. Dan dia mempengaruhi seluruh pariwisata di seluruh dunia," terangnya.
Merujuk pada data United Nations World Tourism Organization (UNWTO 2021), saat ini pariwisata Internasional belum sepenuhnya bangkit dengan perkiraan pulih hanya 11 persen di 2022 dan 43 persen pada 2023 mendatang.
"Sehingga pariwisata lebih bertumpuk pada wisatawan domestik," pungkasnya.
Baca Juga: 7 Drama China yang Tayang Februari 2022, Ada Beragam Genre