Suara.com - Kepala emeritus Grup Bajaj sekaligus sosok tertua dari klan Bajaj, Rahul Bajaj meninggal dunia pada Sabtu (14/2/2022) sore di usia 83 tahun. Bos otomotif India itu meninggal dunia di Kota Pune.
"Dia adalah pembawa obor warisan keluarga yang berasal dari hari-hari berdirinya negara kita dan memperjuangkan penciptaan India baru," tulis keluarga Bajaj dalam rilis resmi mereka.
Mengutip dari Forbes, Rahul Bajaj adalah cucu dari pendiri grup Bajaj, Jamnalal Bajaj. Sang kakek merupakan murid Mahatma Gandhi yang turut serta dalam gerakan pembebasan.
Sebelumnya, perusahaan otomotif terkemuka India itu diambil alih oleh putra tertua Jamnalal, Kamalnayan pada 1942 dan berkembang menjadi manufaktur dunia.
Baca Juga: Rambah Pasar Sumut, Hyundai Optimis Kuasai Pasar
Adik Kamalnayan, Ramkrishna, mengambil alih kepemimpinan pada tahun 1972 hingga kematiannya pada tahun 1994. Setelah itu, tongkat estafet perusahaan diserahkan kepada Rahul.
Saat dikomandoi Rahul, Bajaj berhasil menjadi salah satu perusahaan dengan valuasi yang diakui dunia dan menjadi konglomerat dengan 40 perusahaan di sektor-sektor seperti kendaraan roda dua, jasa keuangan, dan peralatan listrik.
Perusahaan ini mencapai valuasi bersih USD1,1 miliar pada 2007 silam. Saat ini, Bajaj bernilai sekitar USD8,2 miliar (Rp117 triliun) dan berada di peringkat No. 302 di dunia, menurut peringkat miliarder real-time Forbes.
Dalam pesan belasungkawa, Presiden India Ram Nath Kovind mengatakan bahwa karir Bajaj mencerminkan kebangkitan dan kekuatan bawaan dari sektor korporasi bangsa.
Bajaj dianugerahi Padma Bhushan, salah satu penghargaan sipil tertinggi di negara itu. Dia adalah mantan anggota Rajya Sabha, majelis tinggi parlemen India dan menjadi sosok yang paling vokal. Sebagai anggota aktif dari Konfederasi Industri India, ia menjadi suara bisnis India.
Baca Juga: Insentif Pajak Otomotif Sebaiknya Dialihkan ke Sektor Pangan dan Peternakan
Ia jadi salah satu orang yang selalu hadir di pertemuan Davos Forum Ekonomi Dunia setiap tahun. Selama beberapa dekade, Bajaj Auto menguasai pasar skuter dan slogan iklannya “Hamara Bajaj” diterjemahkan sebagai “Bajaj Kami” yang mencerminkan loyalitas mereka di kalangan menengah.
Rahul adalah lulusan Universitas Harvard untuk studi MBA. Dia bergabung dengan bisnis keluarga sekembalinya berkuliah dan mengambil alih Bajaj Auto pada tahun 1970.
Ia melanjutkan estafet kepada putranya Rajiv, yang menjalankan Bajaj Auto, dan adiknya Sanjiv yang bertanggung jawab atas unit layanan keuangan dan menjalin mitra dengan raksasa asuransi Jerman Allianz Group.