Sebetulnya kata Hidayatullah pemerintah bisa melakukan intervensi harga kedelai saat ini dengan cara memberikan subsidi, namun kata dia proses ini tidaklah mudah dan akan memerlukan waktu yang panjang.
Tak hanya itu kondisi keuangan negara yang kurang baik akibat pandemi juga menjadi alasan lainnya.
"Tapi kalau ini butuh proses panjang, rapat di Menko, belum penugasan oleh BUMN tentu akan panjang" katanya.
Menurut dia sepanjang tahun lalu saja, pemerintah melakukan impor kedelai sebanyak 2,4 juta ton, angka ini kata dia terbilang stabil dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun yang jadi perbedaan hanya soal harga.
"Kebutuhan relatif stabil di 2,4 juta ton, hampir sama lah dengan tahun sebelumnya, kalau tahun ini mungkin juga hampir sama yang membedakan cuma harga memang" kata dia.
Dirinya pun mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai ini imbas adanya lonjakan laju inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi, seperti Amerika Serikat dan Barzil, selain itu terjadi kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan hingga cuaca.