Pengrajin Tahu dan Tempe Ancam Mogok Produksi Imbas Naiknya Harga Kedelai

Senin, 14 Februari 2022 | 13:42 WIB
Pengrajin Tahu dan Tempe Ancam Mogok Produksi Imbas Naiknya Harga Kedelai
Pekerja memproduksi tahu di salah satu pabrik tahu di kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (5/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengrajin tahu dan tempe berencana kembali untuk mogok produksi, setelah mendapati harga kedelai yang tinggi sebagai bahan baku produksi tahu dan tempe. Mogok Produksi ini sempat terjadi, pada akhir tahun 2020 lalu yang juga diakibatkan oleh kenaikan harga kedelai.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin membenarkan, sebagian dari pengrajin memang akan mogok produksi, terutama pengrajin di wilayah Jabodetabek.

"Ada (rencana mogok). Jadi sebagian yang mau mogok, di daerah jakarta, Jabodetabek, dan beberapa daerah lain," ujar Aip saat dihubungi, Senin (14/2/2022).

Menurut Aip, jika dipaksa untuk melakukan produksi, maka pengrajin akan terus mendapatkan kerugian. Sebab, keuntungan dari produksi yang dilakukan, ketika harga kedelai naik hanya cukup untuk keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik Lagi, Produsen Tahu Tempe Kota Bandung Ancam Mogok Produksi

"Ya keuntungannya itu hanya untuk makan, intinya itu, berbeda dengan pengusaha lain, bisnis, ini, untung jadi modal. Kalau tukang tahu tempe sampe ratusan tahun ya begini-begini aja, karena kultur budaya seperti itu," jelas dia.

Untuk mengatasi ini, Aip meminta pemerintah harus turun tangan dalam kenaikan harga kedelai. Salah satunya, dengan mengatur harga kedelai agar tidak terus-menerus mengalami kenaikan.

"Jangan naik seperti sekarang ini, naiknya setiap hari, sehari, dua hari naik lagi. Sehingga kalau kita bikin tempe, bikin tempe ini 3 hari, hari keempat baru jadi, jadi kalau kita bikin tempe, beli kedelai 20 kg tiap hari beli itu," imbuh dia.

Aip menambahkan, pemerintah juga tidak segan-segan untuk mengumumkan harga kedelai yang alami kenaikan. Hal ini, agar masyarakat mengerti, alasan sebenarnya harga tahu dan tempe dari pedagang naik.

"Makanya kita minta pemerintah tolong diumumkan, diekspose, bilang perlu naik karena harga kedelainya naik, minyak gorengnya juga naik," pungkas Aip.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu dan Tempe Stop Produksi, Siap-siap Langka

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI