Anies Baswedan Bantah Besar-besarkan Data Pasien COVID-19: Sembilan Ribu Anak Jakarta Kehilangan Orang Tua

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 13 Februari 2022 | 19:49 WIB
Anies Baswedan Bantah Besar-besarkan Data Pasien COVID-19: Sembilan Ribu Anak Jakarta Kehilangan Orang Tua
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajarannya ikut melakukan patroli di malam tahun baru 2022.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menampik anggapan bahwa pihaknya tidak pernah melebih-lebihkan data kematian akibat pandemi COVID-19 dan menegaskan sudah menyampaikan sesuai data serta fakta lapangan.

Ia menuturkan, isu melebih-lebihkan data kematian ramai diembuskan pada awal pandemi saat Pemprov DKI Jakarta menyampaikan fakta tentang pelayanan pemakaman oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mengalami lonjakan signifikan antara Februari hingga Mei 2020.

"Pada waktu itu sebagian menyampaikan Jakarta melebih-lebihkan, membesar-besarkan, menakut-nakuti. Sekarang, kita sudah jalan dua tahun, gak ada yang kita takut takuti. Itu fakta bahwa ada problem besar yang sedang mengancam kota kita," kata Anies dalam siaran Youtube pribadinya, Minggu (13/2/2022).

Anies menjelaskan, data kematian tidak pernah ditutupi dan pihaknya mencatat lengkap data tersebut.

Baca Juga: Terpopuler: Bahaya Suntik Whitening Murah Hingga Pasien Long Covid-19 Sembih

Padahal, faktanyan, Anies mengatakan, pelayanan pemakaman yang dilakukan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI mengalami lonjakan signifikan mulai Februari 2020, kemudian pada Maret, mulai mengalami lompatan jumlah, lalu di April tinggi dan Mei 2020 tinggi sekali.

"Fakta kita sampaikan apa adanya dan data kematian tidak pernah kita tutup tutupi kita melaporkan antara yang sudah di tes sehingga bisa dinyatakan COVID-19 maupun yang oleh dokter didiagnosa COVID-19 tapi belum ada laboratorium. Kita catat semuanya, lalu kita memiliki data yang lengkap atas pelayanan kematian dan peristiwa itu," ujarnya.

Anies melanjutkan, akibat lonjakan kasus pasien COVID-19 yang meninggal dunia, dirinya menyadari banyak anak-anak di Jakarta yang menjadi yatim, piatu atau yatim piatu.

Anies menambahkan atas hal tersebut pihaknya langsung mengadakan rapat khusus untuk membahas bantuan untuk para anak-anak yang orang tuanya wafat akibat COVID-19.

Ia menyebut dari hasil rapat jumlah orang yang meninggal lebih dari 13 ribu jiwa dan mengakibatkan sembilan ribu anak di Jakarta menjadi yatim atau yatim piatu.

Baca Juga: Membengkak! Utang Klaim Rumah Sakit ke Negara Capai Rp25 Triliun

"Jika dulu kami tidak terbuka dengan data, maka kita tidak akan tahu berapa jumlah anak yang ditinggal orang tuanya karena COVID-19," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI