Suara.com - PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) mengungkapkan akan banyak investor baru di pasar modal pada tahun ini. Bahkan ditargetkan kenaikan investor ritel bakal tumbuh 136,5 persen pada 2022.
Adapun, pertumbuhan investor pada tahun lalu itu disokong peningkatan investor ritel, yakni investor dari generasi milenial dan gen-Z atau rentang usia 40 tahun yang porsinya sebesar 88% dari total investor ritel.
Usia investor pasar modal Indonesia yang didominasi generasi milenial dan gen-Z menjadi salah satu alasan maraknya pengembangan serta proses digitalisasi di pasar modal.
"KISI mengamati investor muda ini melek digital sehingga mereka cenderung bertransaksi secara online di beragam instrumen investasi yang tersedia di pasar modal (saham, reksadana, dan obligasi ritel)," ujar Direktur Utama KISI, Song Sangyup dalam keterbukaan informasi, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga: Mampu Bangkitkan Perekonomian Warga, Petani Milenial Sukabumi dapat Acungan Jempol dari Ridwan Kamil
Song Sangyup melanjutkan, dengan pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia memacu KISI untuk memudahkan transaksi investor di platform digital. Kemudian, KISI menginisiasi program edukasi investor agar literasi investasi di pasar modal kian meningkat di masa mendatang.
"Kami menggencarkan program edukasi untuk mengkampanyekan Yuk Nabung Saham ke kalangan investor muda, antara lain mengedukasi tentang analisa fundamental, top to down analysis, analisa sektor usaha, teknikal, manajemen portofolio, diversifikasi saham dan investasi lainnya," imbuh dia.
Song Sangyup menyebutkan KISI, juga menargetkan untuk menjadi perusahaan sekuritas terbesar di Indonesia pasca mengakuisisi PT Danpac Sekuritas pada pertengahan 2018.
"Kami menargetkan ekspansi bisnis di Indonesia dapat bisa menembus nasabah segmen ritel, seperti yang telah kami lakukan selama 47 tahun di Korea Selatan," kata dia.
Untuk diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengamati minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal itu kian semarak di masa pandemi.
Baca Juga: Lo Kheng Hong Akui Wabah COVID-19 Jadi Momen Mega Diskon Saham-saham Bagus
BEI dan KSEI mencatat jumlah total investor pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) pada 29 Desember 2021 itu meningkat sebesar 92,7% atau menjadi 7,48 juta investor dari 3,88 juta investor di 2020.
Jumlah investor di tahun lalu itu meningkat hampir 7 kali lipat apabila dibandingkan tahun 2017. Data lainnya juga menyebutkan jumlah investor reksadana tercatat menjadi yang terbanyak lantaran jumlahnya mencapai 6,82 juta orang (SID), disusul investor Surat Berharga Negara (SBN) yang meningkat sebesar 32,68% menjadi 610,82 ribu orang, dan investor saham bertambah 103% menjadi 3,4 juta orang.