Suara.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) atau inflasi mengalami lonjakan cukup tinggi pada Januari 2022, di mana mencapai 7,5 persen.
Inflasi ini melonjak lebih dari yang diharapkan selama 12 bulan terakhir, menunjukkan prospek inflasi yang memburuk dan memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga yang substansial tahun ini.
Mengutip CNBC, Jumat (11/2/2022) indeks harga konsumen untuk Januari, yang mengukur biaya puluhan barang konsumsi sehari-hari naik 7,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis.
Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Februari 1982 alias 40 tahun. Bahkan, lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones di mana analis memperkirakan inflasi 7,2 persen.
Baca Juga: Data Inflasi AS Panas, Dolar Turun dan Jadi Datar
Secara persentase, bahan bakar minyak naik paling tinggi di Januari. Melonjak 9,5 persen dari 46,5 persen (yoy). Kenaikan juga didorong biaya kendaraan, tempat tinggal. Biaya makanan sendiri melonjak 0,9 persen untuk bulan Januari dan naik 7 persen selama setahun terakhir.
Pasar saham berjangka turun setelah laporan tersebut, dengan saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga terpukul sangat keras. Imbal hasil obligasi pemerintah naik tajam, dengan benchmark Treasury 10-tahun menyentuh 2 persen tertinggi sejak Agustus 2019.
Pasar juga menjadi lebih agresif dalam kenaikan suku bunga ke depan.
Peluang kenaikan suku bunga Fed 0,5 poin persentase pada bulan Maret naik menjadi 44,3 persen setelah rilis data, dibandingkan dengan 25 persen sebelumnya, menurut data CME. Peluang kenaikan seperempat poin persentase keenam tahun ini naik menjadi sekitar 63 persen dibandingkan dengan sekitar 53 persen sebelum rilis.