Suara.com - Demi memulihkan perekonomian Indonesia, tahun ini BRI akan menargetkan pemberian dana bagi 30 juta pelaku ultra mikro (UMi). Ke-30 juta pelaku UMi tersebut merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini tidak mendapat akses keuangan untuk menghidupi usaha mereka.
Hal ini dikemukakan Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam BRI Microfinance Outlook 2022: Boosting Economic Growth Through Ultra Micro Empowerment, di Jakarta, Kamis (10/2/2022).
“Di Indonesia terdapat 45 juta pengusaha ultra mikro yang membutuhkan pendanaan. Sekitar 15 juta pengusaha dari 45 juta tersebut, sudah disentuh akses pendanaan, termasuk dari Bank BRI. Sisanya masih besar, yaitu 30 juta pengusaha sama sekali belum tersentuh dukungan pembiayaan, padahal bangkitnya UMKM merupakan kunci dari pemulihan perekonomian Indonesia,” ujar Sunarso.
Satu hal yang menjadi keprihatinan pemerintah, ke-30 juta pengusaha UMKM ini sebenarnya sangat ingin memulihkan usaha, tapi tidak tahu harus kemana.
Baca Juga: BRI Terus Ambil Bagian dalam Mengembangkan Pertumbuhan Usaha
“Akhirnya banyak di antara mereka yang mencari dana dari rentenir, walaupun harus membayar dengan bunga yang sangat tinggi. Sebagian lagi meminjam dana dari kerabat dan sebagian usaha mati, akibat ketiadaan dana,” jelas Sunarso.
Ia menambahkan, ke-30 juta pelaku UMKM yang belum tersentuh pembiayaan inilah yang akan menjadi target utama pemerintah. Penyelamatan UMKM, sekali lagi menurutnya, merupakan kunci pemulihan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk penyelamatan ekonomi, termasuk pembentukan Holding UMi, yang telah terealisasi pada 13 September 2021.
“Dengan adanya Holding UMi, kami telah mempersiapkan sejumlah infrastruktur yang mendukung, yaitu kantor-kantor layanan Senyum (Sentra Layanan Ultra Mikro) di setiap kantor BRI, outlet mobile Senyum, dan fasilitas UMi Corner, dimana masyarakat dapat mengakses dan bertransaksi melalui layanan ini,” ujar Sunarso.
Seluruh upaya dan infrastruktur yang sudah disiapkan ini diharapkan dapat membantu BRI mencapai target-targetnya. Sunarso menyebut, pada 2024, Holding UMi harus mampu menyentuh 45 juta pelaku UMKM. Selain itu pada 2022, BRI harus mampu menambah 5 juta nasabah baru.
Baca Juga: BRI Secara Konsisten Berperan dalam Pemberdayaan Pelaku UMKM
Pada kesempatan tersebut, Sunarso juga melaporkan capaian-capaian yang telah menjadi prestasi BRI sepanjang 2021. Menurutnya, aset BRI tumbuh Rp1600 triliun jika digabungkan dengan aset anak-anak perusahaan. Selain itu, rekstrukturisasi kredit UMKM mencapai Rp245 triliun.
Selain Sunarso, acara ini dihadiri oleh Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartanto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, dan Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Yulius.