Suara.com - Perang bisnis video streaming kini tengah terjadi antara Disney dengan Netflix. Bisnis Disney sendiri kekinian tengah melesat tinggi.
Disney mendapatkan tambahan 11,8 juta pelanggan Disney+ secara global pada kuartal I. Raihan ini melampaui perkiraan analis rata-rata sekitar 7 juta, menurut StreetAccount.
Raihan ini juga membuat saham Disnet meroket sekitar 8 persen dalam perdagangan yang diperpanjang, karena investor setidaknya untuk sementara diyakinkan tentang kesehatan industri streaming setelah Netflix memperkirakan perlambatan pertumbuhan.
Chief Executive Officer (CEO) Disney Bob Chapek menegaskan kembali target perusahaan untuk mencapai 230 juta hingga 260 juta pelanggan Disney+ pada 2024. Disney memiliki 129,8 juta pelanggan Disney+ secara global, termasuk Disney+ Hotstar India, yang menyumbang 45,9 juta dari total.
Baca Juga: Kemnaker Akselerasi BLK Komunitas Jadi Inkubator Bisnis
"Itu menjadi target kami, dan itu terus menjadi target kami," kata Bob Chapek seperti dikutip dari CNBC, Kamis (10/2/2022).
Dia menambahkan, Disney akan memiliki dua kali lipat jumlah konten yang dimiliki dari merek termasuk Marvel, Lucasfilm dan Pixar di Disney+ daripada yang terjadi pada 2021.
Pertumbuhan pelanggan Disney melampaui Netflix selama tiga bulan terakhir 2021.
Netflix hanya mendapatkan 8,3 juta pelanggan baru pada kuartal terakhir, sehingga total globalnya menjadi 222 juta.
Saham Netflix pun turun lebih dari 20 persen setelah perusahaan mengatakan mereka memperkirakan hanya 2,5 juta pelanggan baru untuk kuartal pertama, jauh di bawah perkiraan analis.
Baca Juga: Dugaan 'Bisnis' Pemotongan Uang PNS Pemkot Bekasi Menguat, KPK Gerak Cepat
Pendapatan rata-rata per pengguna per bulan untuk Disney+ di AS dan Kanada adalah USD 6,68, naik 15 persen dari tahun lalu, setelah Disney mengumumkan kenaikan harga USD 1 per bulan pada bulan Maret. Hotstar, produk yang jauh lebih murah, memiliki ARPU USD 1,03, naik 5 persen dari tahun lalu.