Suara.com - Utang rumah tangga di Amerika Serikat (AS) terus meningkat pada 2021 hingga mencapai USD 1 triliun atau setara Rp 14.385 triliun.
Kenaikan utang rumah tangga ini karena banyak keluarga di AS belanja mobil hingga rumah pada tahun 2021 kemarin.
Utang rumah tangga ini merupakan yang paling tinggi sejak 2007, menurut data dari Federal Reserve Bank of New York.
Pada kuartal keempat saja, utang rumah tangga tumbuh sebesar USD 333 miliar menjadi USD 15,58 triliun, tingkat kenaikan kuartalan terbesar sejak 2007 juga.
Baca Juga: Menteri Erick Thohir Lunasi Utang Warga di Koperasi dan Rumah Makan
Utang properti dan pinjaman mobil adalah pendorong besar kenaikan, menurut laporan tersebut, yang didasarkan pada data dari Panel Kredit Konsumen perwakilan nasional Fed New York.
"Saldo agregat properti yang baru dibuka dan pinjaman mobil meningkat tajam pada tahun 2021. sesuai dengan kenaikan harga rumah dan mobil," ujar Wilbert Van Der Klaauw, wakil presiden senior di Fed New York seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (9/2/2022).
Utang pinjaman rumah juga mencapai rekor tertinggi tahun lalu, mendorong utang properti naik USD 258 miliar pada kuartal keempat menjadi USD 10,93 triliun pada akhir Desember, menurut laporan itu.
Pinjaman baru ini karena adanya suku bunga yang menarik. Ini mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan untuk mencegah pemilik rumah menjual rumah mereka, sehingga mereka dapat mempertahankan suku bunga rendah mereka, menurut peneliti Fed.
Sementara, nilai pinjaman mobil juga meningkat sebesar USD 15 miliar pada kuartal keempat, dan sebesar USD 84 miliar sepanjang tahun.
Baca Juga: Viral 3 Penagih Utang Masuk Rumah Warga di Kabupaten Gowa, Dikejar Sampai Dalam Kamar
Kenaikan tajam ini sebagian disebabkan oleh lonjakan harga mobil yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang tahun 2021. Laporan tersebut menemukan kenaikan harga berdampak pada semua jenis peminjam kredit mobil.