Suara.com - Sejumlah video yang memperlihatkan ratusan aparat ke sejumlah titik di Wadas memancing beragam reaksi dari berbagai kalangan.
Salah satunya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS yang menganggap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak berpihak pada warga Wadas.
“Kalimat “tidak perlu ditakuti” yg terlontar dari ucapan @ganjarpranowo saat merespons ribuan aparat kepolisian yg menyerbu Desa Wadas @Wadas_Melawan adalah bentuk kecacatan logika dan ketidakberpihakan seorang Gubernur terhadap warganya! WadasMelawan,” tulis KontraS menanggapi ucapan Ganjar terhadap ribuan aparat yang menyerbu Wadas.
Menurut KontraS, Ganjar justru memperlihatkan sikap tidak berpihak pada warga di Wadas yang notabene merupakan rakyat Jawa Tengah karena pernyataan tersebut.
Baca Juga: Pernyataan Sikap YLBHI dan LBH Yogyakarta Soal Kekerasan di Desa Wadas
Menurut KontraS, pengukuran di Desa Wadas yang melibatkan ribuan aparat dengan maksud pengamanan pengukuran tanah di Wadas tidak tepat.
Lembaga ini berpendapat, pengerahan aparat beratribut lengkap bahkan hingga terjadi pengejaran hingga penangkapan rakyat tidak bisa dibenarkan.
Untuk diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya memberi respon terhadap tindakan ribuan aparat kepolisian di Desa Wadas Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Ia sendiri mengakui adanya tindakan yang dilakukan aparat tersebut. Namun demikian, Ganjar menyebut, aparat bertindak atas dasar mengamankan dan menjaga ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Ia juga mengklaim, tidak ada tindak kekerasan dari aparat sehingga warga tidak perlu takut. Hingga kini tagar #WadasMelawan masih terus menggaung hingga terpantau cuitan di Twitter mencapai 124 ribu.