Usai Catat Level Tertinggi, Harga Minyak Dunia Berangsur Turun

Selasa, 08 Februari 2022 | 07:44 WIB
Usai Catat Level Tertinggi, Harga Minyak Dunia Berangsur Turun
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Senin, di tengah tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran, yang dapat mengarah pada penghapusan sanksi Washington terhadap penjualan minyak Teheran.

Pekan lalu, harga minyak mentah reli untuk minggu ketujuh di tengah kekhawatiran berkelanjutan tentang gangguan pasokan yang dipicu cuaca dingin Amerika dan gejolak politik yang sedang berlangsung di antara produsen utama dunia.

Jika sanksi Amerika dicabut, Iran dapat dengan cepat mengekspor jutaan barel minyak mentah dan membantu menurunkan harga minyak.

Mengutip CNBC, Selasa (8/2/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 58 sen, atau 0,6 persen menjadi USD92,69 per barel. Brent sempat menyentuh USD94, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2014.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis Setelah OPEC+ Pertahankan Kenaikan Pasokan

Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, merosot 99 sen, atau 1,3 persen menjadi menetap di posisi USD91,32 per barel, setelah menyentuh USD92,73.

Jumat, pemerintahan Presiden Joe Biden memulihkan keringanan sanksi terhadap Iran untuk memungkinkan proyek kerja sama nuklir internasional saat pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir internasional 2015 memasuki tahap akhir.

Meski keringanan sanksi tersebut akan berdampak terbatas pada ekonomi Iran yang sedang kesulitan, pasar memandang langkah itu sebagai sinyal kedua belah pihak bertekad untuk mencapai kesepakatan.

Berbicara dengan syarat anonim, seorang pejabat Eropa mengatakan utusan tinggi untuk perundingan Wina - yang tidak secara langsung karena Iran sejauh ini menolak untuk duduk dengan diplomat AS - kemungkinan akan bertemu pada Selasa di ibukota Austria itu.

"Selain perasaan senang yang datang dari negosiasi tersebut, pemerintahan Biden merasakan tekanan untuk menurunkan inflasi, dan cara tercepat untuk melakukannya adalah dengan menurunkan harga energi," kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Tembus ke Level Tertingginya Lagi di 90 Dolar AS per Barel

Harga minyak mentah, yang reli sekitar 20 persen tahun ini, kemungkinan akan melampaui USD100 per barel karena permintaan global yang kuat.

Namun, indeks kekuatan relatif (RSI), ukuran momentum, menunjukkan pasar minyak saat ini sudah jenuh beli, dan bersiap untuk mundur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI