Hacker Retas Aset Kripto Senilai Rp4,6 Triliun, Dipakai Foya-foya Beli NFT Bored Ape Yacht Club Token

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 03 Februari 2022 | 18:50 WIB
Hacker Retas Aset Kripto Senilai Rp4,6 Triliun, Dipakai Foya-foya Beli NFT Bored Ape Yacht Club Token
Ilustrasi Cyber Hacker. (Unsplash//Clint Patterson)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hacker kembali beraksi hingga berhasil menggondol kripto Wrapped Ether (WETH) senilai US$320 juta atau setara Rp4,6 triliun di aplikasi Bridge Wormhole berbasis blockchain Solana (SOL).

Hal ini sudah dikonfirmasi pengembang aplikasi itu lewat Twitter pada Kamis (3/2/2022) dini hari. “Jaringan Wormhole diretas. Ada 120.000 WETH yang dicuri,” kata Tim Wormhole.

Sebelumnya, tim pengembang menyebut, jaringan Wormhole memang tengah inaktif karena adanya pemeliharaan. Hal inilah yang diduga oleh tim jadi celah bagi para hacker untuk mengeksploitasi keamanan.

Mengutip dari Cointelegraph, peretasan terjadi pada pukul 18:24 UTC pada 2 Februari 2022. Peretasan ini menerbitkan 120.000 WETH (WETH) di blockchain Solana, kemudian menukarkan menjadi 93.750 WETH dengan ETH senilai US$254 juta ke blockchain Ethereum.

Baca Juga: Tetap Cuan Saat Market Merah, Investor Bisa Beli Token-token Ini di Indodax

Hacker tersebut lantas menggunakan aset curian itu untuk membeli NFT kelas atas seperti SportX (SX), Meta Capital (MCAP) hingga Bored Ape Yacht Club Token (APE).

WETH yang lain ditukar dengan menjadi kripto SOL dan stablecoin USDC di Solana. Dompet Solana peretas saat ini memegang 432.662 SOL (US$44 juta).

Sementara, media Decrypt melaporkan, peretas kembali mencuri aset kripto Wrapped Ether (WETH) sebanyak 120 ribu unit dengan nilai US$320 juta beberapa saat kemudian.

“ETH akan ditambahkan selama beberapa jam ke depan untuk memastikan WETH didukung sebanyak 1 banding 1,” sebut Tim Wormhole di cuitan lain.

Sementara itu, perusahaan PeckShield melihat adalah aliran transaksi kripto curian itu masuk ke satu address kripto di Binance. Ini terhitung agak janggal, karena mengirimkan kripto ke centralized exchange justru lebih mudah diendus oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Muncul Wacana Pembentukan Bursa Crypto Indonesia, CEO Pintu Buka Suara

CertiK juga memastikan serangan itu memang terjadi, setelah menemukan aliran transaksi kripto curian itu, lewat tautan ini.

Selain menghubungkan dengan blockchain Ethereum dan Solana, Wormhole juga kompatibel dengan blockchain Avalanche, Binance Smart Chain, Oasis, Polygon, dan Terra.

Ini memungkinkan pengguna dari satu blockchain bisa mengambil kripto berjenis wrapped dan menggunakannya di blockchain lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI