Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut terjadi kebingungan dalam distribusi minyak goreng ke pedagang hingga konsumen. Sehingga hal tersebut yang membuat stok minyak goreng langka di ritel maupun pasar.
Namun, Mendag memastikan, sebenarnya stok minyak goreng di pabrik-pabrik tersedia dan tinggal disalurkan ke pasar tradisional maupun ritel.
"Kemarin terjadi banyak kebingungan, saya memastikan suplai itu terjaga dengan baik," ujar Lutfi saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Mendag juga akan berkunjung ke pabrik-pabrik minyak goreng untuk memastikan pasokan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari produsen sebagai bahan baku minyak goreng.
Baca Juga: Mendag ke Pasar Cek Harga Minyak Goreng, Ternyata Gula dan Cabai Juga Naik
"Saya akan ke pabrik untuk memastikan CPO berjalan ke pabrik-pabrik supaya pabrik bisa mendistribusikan ke jalur distribusi supaya normal kembali dengan harga acuan yang telah ditetapkan," ucap dia.
Dalam hal ini, Lutfi juga mengakui, distribusi minyak goreng ke seluruh daerah Indonesia belum merata. Maka dari itu, untuk tahap awal Mendag akan menggelontorkan stok minyak goreng ke pasar tradisional agar bisa menstabilkan harga.
Langkah ini, tambah dia, untuk mengurangi tekanan beli dari masyarakat kepada produk minyak goreng di ritel-ritel modern.
"Saat ini dia sedang mem-blending dan dalam 2-3 hari ke depan Rp 11.500, nanti kalau di pasar minyak curah sudah ada, presure untuk beli di pasar ritle modern berkurang dan nanti suplainya normal, dan mengacu HET," imbuh dia.
Pemerintah telah mengeluarkan harga acuan/harga eceran tertinggi atau HET pada produk minyak goreng mulai 1 Februari 2022. Saat ini, HET untuk minyak goreng curah yang paling murah sebesar Rp11.500 per liter.
Namun, murahnya harga minyak goreng ini tidak diimbangi dengan pasokannya. Pasalnya, beberapa warung-warung kelontong maupun agen tidak memiliki pasokan minyak goreng jenis curah. Hal ini diketahui, ketika Suara.com mengecek beberapa warung kelontong maupun agen.
Setidaknya, empat warung kelontong dan agen bahan makanan sudah tidak menyediakan minyak goreng curah, justru mereka lebih memilih menjual minyak goreng kemasan sederhana yang dijual seharga Rp14 ribu per liter.
"Sekarang mah jarang jual minyak curah, kebanyakan orang beli yang kemasan," ujar Yani saat ditemui Suara.com di Jakarta, Selasa (1/2/2022).
Meski harga murah, Yani juga belum memastikan akan kembali menjual minyak goreng curah. Karena, tambah dia, konsumen sekarang lebih memilih minyak goreng kemasan.
"Belum tau juga mau jualan minyak curah juga, tapi di pasar masih banyak yang jual," ucap dia.