Bupati Sambas Bakal Cabut Izin Toko Ritel yang Tak Mau Jual Padi Hasil Panen Warga

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 30 Januari 2022 | 15:52 WIB
Bupati Sambas Bakal Cabut Izin Toko Ritel yang Tak Mau Jual Padi Hasil Panen Warga
Ilustrasi. (Antara/Rivan Awal Lingga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bupati Sambas Kalimantan Barat, Satono, mengancam akan dicabutnya ijin toko ritel yang beroperasi di wilayahnya jika mereka tidak mau menjual beras petani Sambas.

"Rencana pemerintah menjual beras premium petani Sambas ke toko ritel sebagai upaya pemerintah menyediakan sektor hilir bagi petani harus didukung semua pihak termasuk pengusaha. Ini niat baik membantu petani Sambas, saya rasa semuanya akan menyambut baik. Mereka mendukung, termasuk Indomaret dan Alfamart kalau mereka tidak mau kita cabut izinnya," ungkapnya saat dihubungi di Sambas, Minggu (30/1/2022).

One Village One Product (OVOP) merupakan satu dari sembilan program unggulan Satono-Rofi. Melimpahnya hasil panen padi para petani di Kabupaten Sambas bisa dijadikan beras premium produk unggulan desa sehingga bisa dijadikan OVOP.

"Salah satu dari sembilan program unggulan Satono-Rofi yakni OVOP. Sambas ini lumbung padi, lumbung beras, agar itu bisa betul-betul memberikan kontribusi bagi petani di Kabupaten Sambas. Bukan hanya untuk makan, tapi bisa meningkatkan ekonomi mereka. Maka kita carikan sektor hilirnya," ungkapnya.

Baca Juga: Bejat! Kakek di Paloh Cabuli Anak di Bawah Umur, Korban Diimingi Uang Rp 2 Ribu

Salah satu upaya pemerintah menyediakan sektor hilir bagi petani bisa dengan berbagai cara. Pertama mewajibkan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) membeli beras petani lokal, ungkap orang nomor satu di Kabupaten Sambas itu.

"Pertama kita kemas, kita dorong melalui koperasi, seluruh pegawai negeri yang jumlahnya ada lebih dari 6.000 orang, kita wajibkan membeli beras petani Sambas. Kemudian toko ritel seperti Indomaret dan Alfamart yang ada, kita minta wajib menjual beras petani Sambas," katanya.

"Saat ini Pemerintah Kabupaten Sambas sedang mempersiapkan regulasi agar kebijakan tersebut berlandaskan hukum," jelas dia.

Santono menambahkan agar beras petani lokal harus dikemas sebaik mungkin agar kualitasnya terjaga sehingga beras lokal premium yang dijual di toko ritel bisa berdaya saing dengan beras premium lain.

Baca Juga: Viral! Warga Sambas Kumpulkan Uang Koin Selama 3 Tahun, Hasilnya Bisa Buat Berangkat Umrah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI