Suara.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut utang PLN saat ini mencapai Rp 430 triliun. Angka tersebut turun bila dibandingkan total utang pada 2021 sebesar Rp 450 triliun.
"Kami mengelola utang dengan baik, sehingga interest bearing debt kami di awal tahun ini turun dari Rp450 triliun jadi sekitar Rp 430 triliun," kata Darmawan ditulis Jumat (28/1/2022).
Meski mencatatkan penurunan utang, Menteri BUMN Erick Thohir tetap meminta PLN untuk mengurangi belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2022 ini.
Darmawan juga mengatakan, PT Indonesia Power (IP) yang merupakan anak usaha PLN tengah mengembangkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) baru.
Baca Juga: PLN Pastikan Tak Lagi Beli Batu Bara dari Trader Agar Krisis Energi Tidak Terjadi
Dalam hal ini, PLN akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait, baik dari sisi kebijakan, teknis, bisnis, hingga operasional, guna memastikan keberlanjutan bisnis dari program tersebut.
"Arahan dari Kementerian BUMN, bahwa selanjutnya capex kami bisa diturunkan. Tetapi di tengah RUPTL yang baru menekankan pengembangan IP. Tentu saja kami menekankan PLN berkolaborasi," pungkasnya.