PLN Pastikan Tak Lagi Beli Batu Bara dari Trader Agar Krisis Energi Tidak Terjadi

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 27 Januari 2022 | 16:09 WIB
PLN Pastikan Tak Lagi Beli Batu Bara dari Trader Agar Krisis Energi Tidak Terjadi
Alat berat merapikan tumpukan batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT PLN (Persero) selaku pemasok energi nasional menjanjikan tidak akan terjadi lagi krisis energi akibat kekurangan batu bara, salah satunya dengan tidak lagi membeli batu bara dari trader.

Disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, PLN salah satunya memperbaharui kontrak yang awalnya bersifat jangka pendek diubah menjadi kontrak jangka panjang dan langsung ke pemilik tambang.

"Kami mengubah kontrak agar lebih memiliki kepastian pasokan. Kami juga mengubah kontrak yang tadinya fleksibel menjadi lebih tertib lagi baik dari sisi volume pasokan juga jadwal pengiriman.  Lalu, yang tadinya pakai trader, kita kontrak langsung ke penambang," ujar Darmawan dalam keterangan resmi dikutip pada Kamis (27/1/2022).

Ia menambahkan, PLN juga memastikan proses pembayaran batu bara dilakukan lebih cepat.

Baca Juga: Nyamar Jadi Petugas PLN, Yazid Kepergok Warga Saat Memotong Kabel Grounding PLN

"Untuk memperbaiki bisnis dan rantai pasok. Kami ubah mempercepat tagihan operasi dan transportasi," ujar Darmawan.

Kemudian, PLN juga mengintegrasikan pengawasan mereka dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM sehingga, menurut Darmawan, pemerintah bisa memantau proses loaading batu bara.

"Jadi, bukan hanya kebijakan, tetapi juga ini langsung secara operasional secara day to day pengawasan ini dilakukan," ujar Darmawan.

Ia mengaku mendapatkan dukungan pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2022 yang mengatur tentang evaluasi DMO dilakukan setiap bulan.

"Ada di diktum ke delapan. Itu disebut, penetapan realisasi DMO untuk dana kompensasi evaluasi setiap bulan," ujar Darmawan.

Baca Juga: Naik 33 Juta Ton, Indonesia Bakal Memanfaatkan 166 Juta Ton Batu Bara Domestik Tahun Ini

Ia menegaskan strateginya yakni dengan melanjutkan volume batubara yang sudah dijelaskan dalam kontrak dan kontrak yang dilanjutkan serta kontrak batubara reguler bulan Februari seluruhnya telah dijadwalkan untuk dikirimkan ke pembangkit.

Darmawan menambahkan, langkah-langkah yang dilakukan antara lain dengan  terkontrak. Selain itu, untuk 

"Insya Allah pasokan untuk bulan Februari juga akan aman," tutup Darmawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI