Suara.com - Soeharto selama ini dikenal lewat kediktatorannya di masa orde lama. Kejatuhan Soeharto di pada Mei 1998 menandai wajah baru dalam reformasi pemerintahan Indonesia.
Namun, sangat jarang tersorot harta kekayaan Pak Harto. Pak Harto, sebutan bagi Presiden Soeharto, dikenal sebagai pemimpin yang sangat kaya di Indonesia.
Seperti dilansir berbgai sumber, keluarga Soeharto dikenal sebagai keluarga kaya. Saat masih menjabat sebagai presiden, kekayaan Pak Harto bahkan mencapai 4 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp55 triliun.
Angka itu tidak termasuk aset dari berbagai yayasan yang dikelola Soeharto dan keluarga. Presiden Soeharto juga diketahui memiliki tanah seluas 3,6 hektare dan real estate di sejumlah kota besar.
Baca Juga: Aset Tommy Soeharto Terkait Kasus BLBI Tak Laku Dilelang
The Washington Post pernah menerbitkan liputan soal kekayaan Soeharto pada 1998. Diakses di situs resminya, liputan itu menyebutkan jika kekayaan bersih Soeharto saat itu adalah 16 miliar dolar Amerika, sedangkan kekayaan bersama keluarga mencapai 30 miliar dolar Amerika.
Dalam laporan yang sama, Soeharto dikenal selalu hidup sederhana. Dia lebih banyak menghindari Istana Kepresidenan dan memilih tinggal di rumahnya sendiri di Jalan Cendana. Saat itu Pak Harto tidak pernah berpakaian mewah atau perhiasan mahal. Namun, tetap dilaporkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia oleh majalah Forbes.
Sebagian besar kekayaan Pak Harto dihasilkan melalui jaringan yayasan amal yang luas yang dipimpinnya. Uang yang dikumpulkan oleh badan amal telah digunakan untuk mendukung operasi politik partai Golkar yang berkuasa.
Para kritikus telah menyerukan penyelidikan apakah Soeharto telah mentransfer kekayaannya ke rekening bank rahasia di Eropa.
Anak-anak muda saat itu berani membuat gerakan untuk menggulingkan rezim Orde Baru Suharto yang dibangun dengan hati-hati, merebut setidaknya sebagian dari kekayaan keluarga dan mengembalikannya ke perbendaharaan negara. Saat itu di tahun 1998, Indonesia diketahui mengalami krisis ekonomi sangat parah di tengah revolusi.
Baca Juga: Televisi di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto
Krisis itu membuat Soeharto mundur dari jabatannya. Dalam beberapa menit setelah Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dan BJ Habibie dilantik sebagai presiden ketiga Indonesia, komandan angkatan bersenjata yang kuat menyampaikan pesan singkatnya bahwa militer akan melindungi Soeharto dan keluarganya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni