Suara.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil mencatat pra penjualan sebesar Rp4,96 triliun, melebihi target pra penjualan yang sudah direvisi 18% atau Rp4,2 triliun. Pra penjualan tersebut juga naik 86% YoY (Year on Year) dibandingkan pencapaian pada tahun 2020.
Peningkatan pra penjualan pada tahun 2021 juga didukung oleh permintaan yang kuat untuk produk rumah tapak dengan harga terjangkau di Kuartal 4/2021. Pra penjualan pada Kuartal 4/2021 naik 174% YoY menjadi Rp1,08 triliun didukung oleh peluncuran produk rumah tapak dengan harga terjangkau Cendana Cove dan penjualan unit apartemen siap huni.
Pada tahun 2022, LPKR optimis mampu membukukan pra penjualan sebesar Rp5,2 triliun, naik 5% dari realisasi Rp4,96 triliun pada tahun 2021. Sekitar 73% dari pra penjualan tersebut diproyeksikan merupakan kontribusi perusahaan induk. Sebagai perbandingan, perusahaan induk berkontribusi sekitar 75% terhadap total pra penjualan di tahun 2021.
CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa untuk mendukung pencapaian target pra penjualan di tahun 2022, LPKR berencana untuk terus meluncurkan klaster baru produk rumah tapak dengan harga terjangkau, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas ke segmen high income dan apartemen mid-rise, dan meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni.
Baca Juga: Analis: Kinerja SILO Diprediksi Meningkat di 2022, LPKR Terimbas Positif
"Kami melihat industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan. Ke depan, sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia. Pendapatan per kapita masyarakat yang semakin meningkat dan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah dengan bunga yang terjangkau membuat bisnis properti juga semakin bertumbuh. Sebagai pengembang terkemuka, LPKR akan terus menciptakan produk yang lebih inovatif untuk mendorong kepemilikan rumah bagi generasi selanjutnya. LPKR meyakini pada tahun 2022 sektor properti akan bangkit," tegasnya.