Suara.com - Potensi mineral yang menjanjikan ditemukan Badan Geologi Kementerian ESDM di Kawasan Lumpur Lapindo, Sidoardjo, Jawa Timur. Mineral itu adalah Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth material yang bisa digunakan untuk produksi mobil listrik hingga teknologi kesehatan.
Namun, tidak hanya itu saja, ternyata lumpur Lapindo yang sebelumnya jadi bencana bagi masyarakat sekitar diduga mengandung mineral lain yang jumlahnya lebih banyak daripada LTJ.
"Ada indikasi keberadaan dari logam tanah jarang ini, selain itu ada logam lainnya termasuk logam critical raw material (CRM) ini yang jumlahnya lebih besar," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono.
CRM diketahui sebagai salah satu mineral mentah yang dibutuhkan untuk berbagai industri seperti bauksit, cobalt, dan lain sebagainya. Bahkan, CRM yang terkandung di kawasan ini seperti Litium (Li) dan Stronsium (Sr).
Baca Juga: Apa Itu Rare Earth Harta Karun Lumpur Lapindo? Logam Tanah yang Dimonopoli China
"Kandungan Litium di lumpur Lapindo memiliki kadar 99,26-280,46 ppm, dan Stronsium dengan kadar 255,44 - 650,49 pp," tulisnya.
Nantinya, diharap ada penelitian lebih lanjut terkait hal ini guna memperoleh data akurat terkait jumlah sumber daya Litium dan Stronsium pada kandungan lumpur Sidoarjo.
Untuk diketahui, Lithium menjadi salah satu material penting dalam industri mobil listrik yang belakangan makin banyak dikembangkan di berbagai negara.