Transaksi Perdagangan E-Commerce Diprediksi Bakal Terus Tumbuh

Selasa, 25 Januari 2022 | 20:08 WIB
Transaksi Perdagangan E-Commerce Diprediksi Bakal Terus Tumbuh
Ilustrasi transaksi digital. (Foto: Dok. Wehelpyou)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertumbuhan bisnis e-commerce Indonesia sangat menjanjikan pada saat ini. Bahkan selama Pandemi Covid-19, transaksi perdagangan e-commerce tumbuh sangat pesat.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan, pertumbuhan transaksi perdagangan digital Indonesia akan terus berlanjut. Sebab, potensi pertumbuhan perdagangan digital di Indonesia masih sangat besar.

"Perbandingan besarnya total jumlah penduduk, jumlah pengguna internet, serta konsumen e-commerce masih memiliki gap yang cukup besar untuk bisa digapai lebih optimal," ujar Bima dalam sebuah diskusi Virtual, Selasa (25/1/2022).

Menurut Bima, adanya pandemi selama dua tahun belakangan memiliki sisi positif karena masyarakat semakin cepat untuk beradaptasi dengan teknologi di semua sektor, termasuk perdagangan.

Baca Juga: Pemerintah dan e-commerce Sepakat Hentikan Peredaran Barang Palsu

"Saat ini masyarakat semakin mendalami manfaat teknologi digital yang ternyata bisa diterapkan di semua aspek kehidupan," kata Bima.

Lebih lanjut, Bima menuturkan, peningkatan tak hanya terjadi dari sisi jumlah konsumen. 

Pertumbuhan pelaku usaha yang kemudian menjadi merchant di platform e-commerce juga tumbuh sangat signifikan.

"Tentu menjadi tantangan bagi para pelaku industri e-commerce untuk mengedukasi merchant baru ini. Belum lagi semakin banyak retailer yang juga mulai menjajaki kerja sama dengan platform," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Yana Achmad Haikal menambahkan, pertumbuhan sektor E-commerce yang pesat ini semakin meningkatkan kebutuhan akan data center.

Baca Juga: Kemendag Kawal Potensi Pendapatan Negara dari Games Online Hingga Cryptocurrency

Namun di sisi lain, pengelolaan data center juga dituntut untuk mengkonsumsi energi secara lebih efisien agar dapat mengurangi dampak emisi karbon terhadap kelestarian lingkungan.

"Data center masa depan diharapkan mengkonsumsi listrik lebih sedikit tanpa mengorbankan reliability (keandalan). Hal ini dimungkinkan dengan melakukan digitalisasi pengelolaan energi dan otomasi dengan memanfaatkan software management tool seperti EcoStruxure IT & Asset Advisor untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol menyeluruh terhadap operasional data center," kata Yana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI