Suara.com - Bupati Langkat, Terbit Rencana Parangin-Angin, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) dalam kasus suap penerimaan hadiah atau janji terkait pekerjaan proyek di Langkat tahun anggaran 2020-2022. Harta kekayaannya membuat publik penasaran soal bisnis bupati Langkat.
Selain kasus korupsi bupati juga membuat kontroversi setelah kerangkeng manusia ditemukan di rumahnya. Ruangan mirip dengan penjara ini ditemukan KPK saat menggeledah rumahnya di bagian belakang.
Seperti dihimpun dari berbagai sumber, di dalam ruangan mirip penjara tersebut, terdapat 40 kerangkeng untuk memenjarakan para pekerja.
Para pekerja dilaporkan sering mengalami penyiksaan hingga berdarah dan lebam di tubuh mereka. Terbit diduga melakukan praktik tidak manusiawi antara lain eksploitasi jam kerja, serta digaji dengan tidak layak.
Para pekerja itu adalah pekerja di perkebunan sawit yang merupakan bisnis Bupati Langkat. Di samping itu, Bupati dan sang kakak Iskandar Parangin-Angin mengatur pelaksanaan proyek pekerjaan infrastruktur di Langkat.
Terbit diduga memerintahkan pelaksana tugas Kepala Dinas PUPR Langkat dan dan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Langkat untuk berkoordinasi dengan Iskandar.
Dengan bisnis Bupati Langkat itu, tak heran dia memiliki sebuah rumah mewah sebagai tempat tinggal. Hartanya pun ditaksir oleh KPK mencapai Rp85 miliar. Harta itu terbagi ke dalam sepuluh bidang tanah yang tersebar di Kota Medan dan Kabupaten Langkat.
Nilai tanah itu ditaksir mencapai Rp3,7 miliar. Di samping itu, hartanya yang tak kalah moncer adalah delapan unit mobil senilai Rp1,17 miliar. Mobil-mobil tersebut terdiri dari Toyota Vios, dua buah Toyota Yaris, Toyota Hilux, Honda Jazz, Toyota Land Cruiser, dan dua mobil Honda CR-V.
Terbit juga memiliki kekayaan berupa surat berharga senilai Rp700 juta. Ada juga harta kas dan setara kas senilai Rp1,19 miliar. Kendati demikian, mayoritas kekayaan bupati adalah harta lainnya yang mencapai lebih dari Rp78 miliar atau mencapai sekitar ¾ dari total harta kekayaan.
Baca Juga: Selain Alex Noerdin, Fee Korupsi Masjid Sriwijaya Mengalir ke Pihak-Pihak Ini
Selain sebagai bupati, Terbit juga tercatat sebagai aktivis. Dia diketahui bergabung dalam Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Medan, Sumatera Utara. Terbit diketahui menjadi ketua dalam organisasi tersebut sejak 1997.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni