Wamenkeu Sebut Kasus Covid Bakal Naik Lagi, Kok Tahu?

Selasa, 25 Januari 2022 | 12:34 WIB
Wamenkeu Sebut Kasus Covid Bakal Naik Lagi, Kok Tahu?
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah mulai meningkatkan kewaspadaan dengan makin tingginya angka peningkatan kasus Covid-19, terlebih lewat varian Omicron.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan kedepan Indonesia akan kembali mengalami peningkatan kasus Covid-19. Untuk itu pelajaran selama 2 tahun terakhir selama pandemi Covid-19 bisa dijadikan bekal dalam menghadapi peningkatan kasus Covid-19.

"Apa yang bisa kita pelajari 2 tahun terakhir (pandemi Covid-19). Pertama ketika penularan naik kita bisa turunkan, di dunia bisa di Indonesia juga bisa. Kedua, kalau penularan lagi rendah bukan berarti virusnya mau hilang, (karena) bisa naik lagi. Dan sepertinya dunia kita dan Indonesia akan seperti itu beberapa waktu kedepan," kata Wamenkeu Suahasil dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (25/1/2022).

Sehingga kata mantan Kepala Kebijakan Fiskal (BKF) ini seluruh stakeholder masyarakat harus bersiap setiap kali ada kenaikan kasus Covid-19.

Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Kasus COVID-19, Pemprov Jabar Aktifkan Tempat Isolasi Terpadu di Desa

"Kalau kita bicara pandemi, yah karena virusnya ada terus diluar sana. Ini situasiyang akan kita hadapi terus" kata Suahasil.

Meski begitu kata dia tanda-tanda pandemi Covid-19 mulai akan berakhir, hal ini terlihat dari munculnya peningkatan inflasi.

Suahasil mengatakan, peningkatan inflasi ini didorong oleh konsumsi yang tertahan selama pandemi. Begitu pandemi usai, maka konsumsi akan mulai bergerak.

“Tanda pandemi mau berakhir, yaitu ada peningkatan inflasi. Kenapa? Karena selama pandemi orang tidak belanja. Begitu pandemi mau selesai, orang mulai keliling untuk belanja,” kata Suahasil.

Lebih lanjut dia menambkan yang menyebabkan inflasi makin meningkat adalah, peningkatan permintaan ini kemudian tak bisa disambut oleh peningkatan produksi.

Baca Juga: Varian Omicron Masih Merajalela di Australia, Gara-gara Tolak Terapkan Lockdown?

Suahasil bilang, semua kapasitas produksi belum tentu bisa kembali ke level pra pandemi Covid-19. Apalagi kecepatan pemulihan tiap sektor pasti berbeda. Di sinilah kemudian muncul disrupsi sisi suplai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI