Harga Bitcoin Lagi Ambyar, El Salvador Malah Tambah Aset BTC

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 25 Januari 2022 | 11:51 WIB
Harga Bitcoin Lagi Ambyar, El Salvador Malah Tambah Aset BTC
Warga El Salvador tolak Bitcoin. (AFP/Marvin Recinos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - El Salvador kembali menambahkan aset kripto Bitcoin (BTC) untuk cadangan mereka saat harga BTC anjlok di harga Rp521,777,709, pada pada Selasa (25/1/2021).

Presiden Nayib Bukele belum lama ini mengumumkan, pembelian 410 BTC yang diharga sekitar US$15 juta dengan harga perkiraan sekitar 36.585 dolar per BTC.

Langkah ini cukup berani di tengah kritik publik terkait penggunaan BTC sebagai alat pembayaran yang sah. Meski Nayib meyakini strategi ini karena alasan nilai lindung terhadap inflasi, namun kejatuhan BTC baru-baru ini membuat negara itu goyah.

El Salvador telah mengumpulkan 1.801 BTC selama empat bulan terakhir, terutama ketika pasar melihat penurunan harga sesaat.

Baca Juga: Kini Bitcoin Dianggap Lebih Berharga dari Emas, Mengapa?

Pembelian terbaru saat ini adalah akuisisi termurah untuk El Salvador sejak negara itu mengadopsi BTC sebagai alat pembayaran yang sah.

Dengan perdagangan BTC tepat di atas angka 36.000 dolar dan aksi jual yang dihasilkan, Bukele percaya bahwa "beberapa orang menjual sangat murah," mendukung visi jangka panjangnya tentang adopsi Bitcoin arus utama.

Mengutip dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, BTC sebelumnya sempat mengalami kenaikan secara kontinyu pada Juli tahun lalu hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Namun, tiga bulan ke setelahnya, terjadi penurunan tajam harga pasar karena investor mengalihkan keuntungan BTC untuk membeli token lain dan faktor whale yang melakukan aksi jual signifikan.

Mengutip dari Warta Ekonomi, pasar kripto diprediksi mengumpulkan satu miliar pengguna pada akhir 2022 karena lebih banyak negara berkembang meniru langkah El Salvador untuk adopsi BTC arus utama.

Baca Juga: Curi Listrik Hingga Miliaran, Polisi Malaysia Gerebek Penambangan Bitcoin Ilegal

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa kombinasi negara-negara berkembang yang mengikuti El Salvador dan sikap yang lebih ramah terhadap industri kripto berarti bahwa negara-negara tidak lagi mampu mengabaikan dorongan yang berkembang terhadap kripto oleh publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI