Suara.com - Restock.id, salah satu platform peer to peer (P2P) lending di Indonesia yang berkembang pesat sejak berdiri pada September 2019. Dalam tempo 2 tahun, penyaluran dana Restock.id ke para borrowers-nya (penerima pembiayaan/UKM) meningkat drastis dari 12 miliar rupiah di tahun 2019 menjadi 750 miliar rupiah di akhir tahun 2021.
Nominal yang sangat fantastis untuk P2P lending dengan usia semuda Restock.id. Chief Sales Officer Restock.id, Rega Sardjono (31) mengungkapkan, pada tahun 2020, penyaluran dana Restock.id sebesar 150 miliar rupiah, dan kemudian naik menjadi 750 miliar rupiah di tahun 2021.
Meningkatnya penyaluran dana kepada para borrowers ini terjadi karena beberapa hal. Model bisnis Restock.id terbilang cukup unik, berbeda dengan P2P lending lainnya yang menyalurkan dana kepada perseorangan dan produk multiguna.
"Kami menyalurkan dana pada usaha-usaha kecil dan menengah produktif, dengan sistem inventory financing, yaitu persediaan atau stok produk terbaik mereka dijadikan jaminan untuk memperoleh pembiayaan dari para lender,” kata Rega ditulis Senin (24/1/2022).
Baca Juga: Kawasan Relokasi Hunian Baru Korban Bencana Erupsi Semeru Berkonsep Desa Modern
Lebih lanjut Rega menjelaskan, bahwa Restock.id menargetkan usaha-usaha industri yang berbasis retail dari UKM lokal yang bergerak di produk fashion retail, consumer goods (contoh: gula, minyak, kosmetik, dan berbagai jenis barang yang biasa ditemukan di supermarket), termasuk usaha-usaha Direct-to-Consumer.
Restock.id juga telah memberikan pendanaan pada UKM retail yang bergerak di industri healthcare (masker, antigen, PCR, hand sanitizer) yang booming di masa pandemi Covid-19. Restock menyasar UKM yang cenderung unbankable karena banyak institusi keuangan lainnya yang belum dapat menerima pengajuan pinjaman dari para pengusaha UKM.
“Di masa pandemi, ekosistem pendukung retail online semakin menguat. Dan ini otomatis membantu bisnis yang dijalankan para UKM menjadi semakin maju. UKM-UKM ini kesulitan mendapatkan pendanaan dari institusi keuangan lainnya karena kurang atau tidak ada jaminan berupa aset yang cukup, padahal mereka punya potensi tinggi untuk maju dan berkembang. Di situlah Restock menawarkan pembiayaan usaha berdasarkan stok barang yang mereka miliki,” lanjut Rega.
Keunikan Restock.id tidak hanya sampai di situ. Selain sistem pinjaman yang tidak memberatkan borrowers, P2P lending yang berbasis di Jakarta ini juga mereferensikan ekosistem yang mendukung bisnis para borrowers, seperti pergudangan (penyediaan lokasi dan pengiriman barang) yang membantu UKM mengembangkan dan mengelola sistem logistik dengan lebih efisien dan efektif.
Sampai awal 2022 ini, penerima pembiayaan Restock.id sudah mencapai 120 UKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu success story UKM yang dibiayai oleh Restock.id adalah Erigo Store yang digawangi Muhammad Sadad. Restock.id membantu pembiayaan Erigo Store sejak tahun 2019, mendukung Erigo dalam upaya mengubah penjualan dari offline menjadi online karena pandemi, yang kemudian sukses luar biasa. Kini omzet Erigo Store mencapai miliaran rupiah.
“Restock.id adalah P2P lending yang telah membantu dan mendukung Erigo untuk mengimbangi tingginya permintaan customer dalam beberapa tahun terakhir ini. Terima kasih sudah menemani perjalanan kami kemarin, sekarang dan esok hari, maju terus Restock.id,” ujar Muhammad Sadad (Founder & CEO Erigo Store).
Selain Erigo Store, brand UKM lain yang dibiayai Restock.id dan menghasilkan kesuksesan adalah Geoff Max yang kini memiliki ratusan ribu consumer, Torch.id (perlengkapan traveling) dan Santis (produsen masker lokal & peralatan kesehatan lain).
“Tidak ada borrowers kami yang mengalami kredit macet di Restock.id, dan sekitar 80 persen penerima pembiayaan mengajukan pinjaman lebih dari satu kali. Tingkat keberhasilan pembayaran mereka sampai saat ini mencapai 100 persen,” ucap Rega yang merupakan lulusan S1 Institut Teknologi Bandung (2008) dan lulusan S2 Business Administration Babson College, AS (2018).
Di tahun 2022 ini, Restock.id siap melaju kencang dengan menargetkan pembiayaan ke UKM sebesar 1,5 triliun rupiah dan juga menambah ekosistem partner di bidang-bidang lain, seperti; industri social commerce dengan Evermos, sebuah platform marketplace untuk reseller and dropshipper, serta industri beauty, bersama Nose Herbalindo.
“Saat ini kami juga dalam proses penjajakan kerja sama dengan beberapa perusahaan lainnya dengan harapan bisa memperluas ekosistem dari Restock, dan agar dapat mewujudkan mimpi kami menjadi akseleran untuk para UKM di Indonesia” kata Rega.
Lebih lanjut Rega menjelaskan, para borrowers Restock.id sudah siap untuk berkembang lebih cepat di tahun 2022.
"Kami pun siap mengembangkan berbagai ekosistem dan teknologi pendukung lainnya yang dapat mempercepat pertumbuhan industri UKM dan membantu lebih banyak borrowers yang memiliki potensi bagus.” pungkasnya.