Geram! Importasi LPG RI Tinggi Bisa Habiskan Dana Rp 80 Triliun, Jokowi: Apa Kita Mau Impor Terus-terusan?

Senin, 24 Januari 2022 | 11:19 WIB
Geram! Importasi LPG RI Tinggi Bisa Habiskan Dana Rp 80 Triliun, Jokowi: Apa Kita Mau Impor Terus-terusan?
Presiden Jokowi. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun untuk pembangunan proyek ini menghabiskan investasi mencapai Rp 33 triliun.

"Ini investasinya langsung dari Amerika, Bukan Jepang, Korea dan China. Jadi kalau ada yang bilang investasi hanya untuk 1 negara saja itu tidak benar," kata Bahlil dalam sambutannya.

Bahlil bilang kesepakatan investasi tersebut berupa pendirian fasilitas gasifikasi untuk konservasi batu bara bernilai rendah menjadi produk kimia bernilai tambah tinggi seperti metanol, DME (Dimethyl Ether), dan bahan kimia lainnya.

Kerja sama itu ditujukan untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam dan meningkatkan substitusi impor.

Dalam program hilirisasinya nanti, Air Products akan melakukan kerjasama dengan perusahaan BUMN seperti PT Pertamina Persero dan PT Bukit Asam Tbk  untuk mendapatkan batu bara yang sesuai dengan spesifikasi Air Products.

Air Prodcut sendiri kata Bahlil memang telah menyanggupi untuk selesaikan pabrik pengolahan DME lebih cepat dari target.

“Waktunya seharusnya 36 bulan, tapi kami rapat minta 30 bulan investasi full dari Amerika,” ujar Bahlil.

Dia mengklaim salah satu manfaat terbesar hilirisasi selain menurunkan impor juga penciptaan lapangan kerja. Menurut Bahlil proyek DME oleh Ai Products akan menyerap tenaga kerja yang begitu besar.

“Ini akan hasilkan 12-13 ribu (tenaga kerja) dari konstruksi, 11-12 ribu (tenaga kerja) di hilir oleh Pertamina, eksisting produksi lapangan kerja disiapkan 3 ribu. Itu langsung, kalau tidak langsung bisa 3-4 kali lipat,” pungkasnya.  

Baca Juga: Groundbreaking Hilirisasi Batu Bara di Sumsel, Jokowi Sentil Ada yang Nyaman Zona Impor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI