Banyak Dicari China dan India, Pemerintah Eksplorasi Batu Bara Metalurgi untuk Pengembangan Produksi Baja

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 24 Januari 2022 | 10:52 WIB
Banyak Dicari China dan India, Pemerintah Eksplorasi Batu Bara Metalurgi untuk Pengembangan Produksi Baja
ILUSTRASI-Pekerja memasang plat rangka baja proyek MRT di sepanjang jalan MH Thmarin Jakarta, Selasa (14/4).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya ada 22 lokasi yang tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yang telah dieksplorasi kandungan batu bara metalurgi-nya.

Disampaikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin, pada Senin (24/1/2021) ini, tujuan eksplorasi itu untuk kepentingan industri dalam negeri karena selama ini Indonesia masih mengimpor batu bara metalurgi dari luar negeri.

"Selama ini Indonesia mengimpor batu bara jenis ini dan kita belum punya tambang sendiri untuk industri," kata Ridwan.

Merujuk pada data peta jalan pengembangan dan pengembangan batu bara prognosa realisasi 2021, Indonesia melakukan impor batu bara metalurgi sebanyak 7,9 juta ton.

Baca Juga: Suplai Batu Bara Kembali Normal dan Krisis Energi Terlewati, Rida Mulyana Janji Tidak Akan Terulang Kembali

Kementerian ESDM lantas melakukan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber daya batu bara metalurgi agar Indonesia tak lagi mengimpor komoditas tersebut.

"Untuk mengatasi impor itu akan melakukan substitusi impor dan sudah melakukan eksplorasi di 22 lokasi di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan," ujarnya.

Tertulis dalam catatan Kementerian ESDM, batu bara metalurgi merupakan batu bara kalori tinggi yang memiliki karakteristik tertentu yang menghasilkan kokas.

Kokas diproduksi dengan jalan memanaskan batubara metalurgi dalam oven pada kondisi reduksi tanpa udara dalam suhu sangat tinggi. Kokas yang dihasilkan dari pemanasan batu bara bersifat porous, keras, dan hanya terdiri dari konsentrasi karbon. Kokas tidak lain merupakan salah satu material utama yang dibutuhkan dalam produksi baja

Belakangan ini, permintaan batu bara metalurgi terus naik seiring peningkatan industri baja yang didorong oleh China dan India yang telah mengubah batu bara metalurgi, terutama kokas menjadi komoditas yang sangat dicari.

Baca Juga: TNI AL Balikpapan Amankan 47 Kru ABK Pencuri 31 Ton Batu Bara, 8 Kapal Klotok juga Diamankan

Potensi penghasilan negara yang lebih besar bisa didapat jika batu bara termal jenis kalori tinggi dan kalori sangat tinggi Indonesia berhasil dikarakterisasi potensi metalurginya.

Keberadaan batu bara metalurgi domestik dan penggunaannya dalam industri smelter nasional juga dapat mengurangi ketergantungan pada batu bara metalurgi impor, sehingga mengurangi penggunaan cadangan devisa negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI