Akusisi Semakin Marak
Pekan lalu, penerbit Grand Theft Auto Take-Two Interactive mengakuisisi pengembang game seluler Zynga senilai US$12,7 milyar.
Meski dianggap tak bergerak cepat, nyatanya Microsoft sudah mulai 'mencicil' langkah mereka di dnia virtual melalui perusahaan ventura M12 milik Microsoft yang berinvestasi di Palm NFT Studio, besutan ConsenSys.
Masuknya Microsoft ke dunia virtual dianggap jadi ancaman serius Decentraland dan The Sandbox. Walaupun kedua entitas ini berhasil menarik perhatian lebih karena unsur blockchain, kripto dan token di NFT, kombinasi Microsoft-Activision Blizzard diprediksi akan mengguncang dunia virtual.
Jauh dari jagoan ekonomi Asia, China dengan Tencent-nya sudah pasang kuda-kuda di NFT jelang akhir tahun lalu.
Patut diakui, industri game berkembang pesat dalam satu dekade belakangan dengan nilai lebih dari ribuan triliun rupiah.
Pada tahun 2021 saja, jumlah total rilis video game naik 64 persen dibandingkan tahun 2020 dan 51 persen pemain di AS melaporkan menghabiskan lebih dari 7 jam per minggu bermain di konsol, PC, dan seluler.
Sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia bermain game saat ini, yang diperkirakan akan tumbuh menjadi 4,5 miliar pada tahun 2030.
Lebih dari 100 juta gamer, termasuk lebih dari 25 juta anggota Xbox Game Pass, memainkan game Xbox di seluruh konsol, PC, ponsel, dan tablet setiap bulan.
Baca Juga: Mengenal Pavia: Dunia Virtual Cardano dengan Fitur Adaptasi Karakter Asli Manusia