Suara.com - Pemerintah segera melakukan uji coba jalan atau road test kendaraan berbahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40 persen (B40) pada awal Februari tahun ini.
"Awal tahun ini mudah-mudahan di awal Februari, kami akan memulai kegiatan uji jalan untuk pemanfaatan B40," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Senin (17/1/2021).
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah telah menyeleksi pengujian di laboratorium untuk pemanfaatan B40. Selain itu juga melakuknan seleksi spesifikasi yang diperlukan untuk pemanfaatan B40. Hasil uji jalan tersebut nantinya akan menjadi rujukan sebelum memulai implementasi program B40.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses uji jalan kendaraan B40 ini diperkirakan mencapai lima bulan terhitung sejak awal dilakukan pengujian tersebut.
Baca Juga: Prospek Minyak Sawit Diprediksi Makin Cemerlang Menuju 2045
Dadan mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan rekomendasi terkait produksi B40 agar bahan bakar alternatif ini mengalami peningkatan baik dari sisi kualitas biodiesel maupun kualitas solar.
Sepanjang 2021 kebijakan mandatori B30 yang dilakukan pemerintah Indonesia mampu mengurangi impor dan menghemat devisa.
Merujuk data Kementerian ESDM, pemanfaatan biodiesel untuk domestik sebesar 9,3 juta kiloliter pada tahun lalu telah menghemat devisa sebesar Rp66,54 triliun.
Mandatori B30 merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan dan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan.
Selama kurun waktu 2015 hingga 2021, total volume biodiesel yang dibayarkan mencapai 29,14 juta kiloliter dengan dana sebesar Rp110 triliun. Sementara total volume penyaluran mencapai 33,07 juta kiloliter.
Baca Juga: Tertinggi Rp 3.205 per Kg, Berikut Harga Sawit Riau sesuai Kelompok Umur