Pasokan Dari Nelayan Berkurang Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Melambung Hingga 100 Persen

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 16 Januari 2022 | 16:14 WIB
Pasokan Dari Nelayan Berkurang Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Melambung Hingga 100 Persen
Ilustrasi Pasar Ikan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa lapak penjual ikan di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur terpaksa tutup karena tidak ada pasokan dari nelayan.

"Pasokan ikan berkurang semenjak cuaca buruk melanda daerah ini. Akhirya kami tutup sementara lapak kami," kata Nikodemus seorang penjual ikan di pasar ikan di Pasar Kasih Kota Kupang, Minggu (16/1/2021).

Mengutip dari Antara, beberapa lapak ikan masih buka dengan menjual ikan-ikan segar tetapi yang lainnya tutup karena tak dapat pasokan ikan.

Meski buka harga ikan justru melonjak karena minimnya pasokan ikan dari para nelayan yang biasa melaut di perairan NTT.

Baca Juga: Hilang di Perairan Pulau Halang Rokan Hilir, Nasib Dua Nelayan Udin dan Ijul Belum Diketahui

Contohnya, ikan kerapu dari semula yang ukuran sedang hanya Rp50 ribu per ekor, kini harganya mencapai Rp100 ribu per ekor.

"Dari nelayan juga harganya naik sehingga kami juga naikan harga jualnya," tambah dia.

Sementara itu harga jual ikan di sepanjang jalan Namosain, Kota Kupang yang merupakan salah satu daerah kampung nelayan alami kenaikan harga.

"Pasokan ikan kurang. Sulit sekarang cari ikan jadi memang harganya naik," ujar Astuti Langga.

Ia mengatakan bahwa ikan tongkol yang dijualnya juga untuk ukuran sedang kini mencapai Rp70 ribu, dari sebelumnya hanya dijual dengan harga Rp50 ribu per ekor.

Baca Juga: Semua Panik di Lantai 11 Saat Gempa, Pria Ini Malah Asyik Rekam Ikan Arwana Bergoyang

Sementara itu untuk ikan-ikan kombong kata Astuti terpaksa di jual dengan mengurangi jumlah yang dijual.

"Biasanya kalau ikan kombong, 12 ekor harganya mencapai Rp50 ribu. Tetapi kini dikurangi menjadi sembilan ekor saja.

Sebelumnya Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi mengimbau warga waspada karena angin kencang diprakirakan menerjang NTT.

"Potensi angin kencang dipicu tekanan rendah yang terpantau di Australia Barat bagian utara atau di selatan NTT," katanya.

Selain memicu datangnya angin dengan kecepatan lebih dari 25 knot di wilayah NTT, ia mengatakan, tekanan rendah di Australia Barat bagian utara meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan serta gelombang tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI