Kendati demikian, hal tersebut tak membuat semangat Henri dan tim di Titipku menyerah, dia terus masuk ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Titipku. Hasilnya, ada beberapa pelaku pasar yang percaya dan sudah merasakan manfaat dari hadirnya Titipku. Seperti dagangannya yang cepat habis, kemudian omset dagangannya bertambah, dan hal-hal positif lainnya.
Nah, manfaat yang dirasakan para pedagang ini diceritakan dari mulut ke mulut. Kemudian secara bertahap, para pedagang di pasar lainnya meminta agar Titipku hadir di tempat mereka berniaga.
"Akhirnya kami bantu juga. Lalu setelah itu developer-developer juga ada yang minta, Contohnya Agung Sedayu, Sumarecon. Ketika tahu ada titipku, mereka kan punya Pasar Modern, akhirnya diperkenalkan ke kami," urainya.
Hingga saat ini sudah ada 6.193 pedagang dan 200 jatiper yang bermitra dengan Titipku. Bahkan, ditargetkan 1.000 pasar di Jawa-Bali bermitra dengan Titipku pada 2023. Melihat perkembangan di Jakarta yang cukup bagus dan target ke depan, semua tim di Jogja pun diboyong ke Jakarta dan semuanya satu suara untuk berkantor di BSD.
Menurut Henri, meningkatnya bisnis Titipku di Jakarta tidak terlepas dari masyarakat ibu kota yang sudah melek akan digital.
"Ketika di Jogja, kami sudah mengedukasi UMKM, para pedagang dan masyarakat di sana, hanya saja memang membutuh pendekatan yang berbeda. Kalau di Jakarta ini penduduknya lebih padat, dan heterogen, banyak anak muda, rumah tangga muda yang memang sudah melek digital. Dengan hadirnya Titipku di tengah-tengah kesibukan mereka, tentu ini sangat membantu mereka," ujar Henri.