Indonesia Siap Ambil Peran Penting Pengembangan Energi Hijau

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 14 Januari 2022 | 11:27 WIB
Indonesia Siap Ambil Peran Penting Pengembangan Energi Hijau
Ilustrasi energi listrik ramah lingkungan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan aset besar itu, Indonesia saat ini juga tengah mengejar ketersediaan energi baru dan terbarukan. Salah satunya lewat panas bumi yang sangat berlimpah di Tanah Air.

Kementerian BUMN juga akan terus mendorong BUMN sektor energi memiliki kontribusi terhadap pencapaian dekarbonisasi agar Indonesia yang ditargetkan mampu menurunkan emisi 29% pada tahun 2030, sesuai Paris Agreement.

PT Pertamina melalui Subholding Pertamina New Renewable Energy (PNRE) resmi terbentuk awal Agustus 2021. Lewat subholding ini, Pertamina akan pemimpin transisi energi di Indonesia.

Harapannya, Subholding PNRE bisa mewujudkan visi sebagai Indonesia Green Energy Champion, mencapai aspirasi kapasitas terpasang 10 GW di 2026, serta mendukung visi Pertamina menuju global green energy company.

Apalagi, PNRE melalui PGE juga tengah mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.

“Bukan hanya untuk pembangkit listrik, tapi juga panas bumi yang mampu mengurangi emisi karbon yang mampu meningkakan kualitas lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik,” ujar Pahala.

Kata Pahala, PGE dengan visi beyond geothermal-nya ditargetkan bisa menjadi perusahaan energi hijau kelas dunia (World Class Green Energy Company). Ini memungkinkan karena PGE bisa menjadi tiga pemain besar geothermal dunia.

Pahala menyakini, potensi energi hijau sangat besar. Sebagai gambaran, Energy Market Authority (EMA) Singapura telah mengumumkan akan melakukan diversifikasi sumber listriknya lewat pembangkit energi terbarukan hingga 4 gigawatt (GW) non-intermiten pada tahun 2035.

“Ini juga potensi yang bagus untuk ekspor, dengan faktor kedekatan Indonesia dengan Singapura. Peluang ini harus ditangkap cepat (fast response) dan dimanfaatkan,” papar Pahala.

Baca Juga: Pengembangan EBT Butuh Investasi Besar, Wamen BUMN Sebut IPO Bisa Jadi Opsi Pendanaan

Pahala mengingatkan, gerak cepat negara tetangga juga harus menjadi perhatian BUMN agar tak ketinggalan dalam penyediaan energi listrik EBT.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI