Malaysia Dihantui Kekurangan Pasokan Kebutuhan Pokok Pasca Bencana Banjir, Indonesia Terdampak?

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 14 Januari 2022 | 09:35 WIB
Malaysia Dihantui Kekurangan Pasokan Kebutuhan Pokok Pasca Bencana Banjir, Indonesia Terdampak?
Seorang pria berpegangan pada besi pembatas menunggu untuk dievakuasi oleh tim penyelamat di Shah Alam, Selangor, Malaysia, Senin (20/12/2021). [ARIF KARTONO / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malaysia dikabarkan tengah mempersiapkan strategi pangan lantaran kekhawatiran kekurangan pangan yang meningkat setelah para petani di negara itu  terdampak bencana banjir bandang.

Salah seorang pengusaha ternak di Malaysia, Azim Omar mengaku kehilangan lebih dari 7.000 ekor bebek miliknya pada bencana banjir awal tahun ini.

Mengutip laporan dari The Straits Times (ST) Singapura, 1 Januari ketika banjir melanda Segamat, Johor, yang membuat peternakannya terendam air setinggi dada orang dewasa.

“Saya harus membuang sekitar 1.200 telur karena bisa terkontaminasi bakteri dari air banjir,” katanya seperti dikutip ST.

Ia mengaku bersyukur selamat dari bencana itu. Namun, masalah ini membuat Azim tidak memiliki pendapatan dan hanya 90 ekor itik yang selamat dari banjir.

Sebagai salah satu pemasok bebek secara nasional, ia mengaku tidak akan mampu memenuhi permintaan telur asin, yang sangat populer selama periode ini.

Dalam laporan yang sama, presiden Asosiasi Petani Sayuran Malaysia Lim Ser Kwee mengatakan banyak petani yang terkena banjir parah di negara bagian seperti Johor, Selangor dan Pahang.

“Kami akan menghadapi kelangkaan sayuran hingga Tahun Baru Imlek dan Hari Raya karena banjir. Petani tidak dapat menanam kembali tepat waktu untuk Hari Raya. Sebagian besar peternakan telah hancur total. Dan tidak ada cukup pekerja asing saat ini,” kata Lim kepada ST.

Untuk petani cabai Ahmad Irham Mohd Noor, 40, air banjir yang naik setinggi 3,4m di Dengkil, Selangor benar-benar menghancurkan pertaniannya, meninggalkan dia dengan kerugian sekitar RM100,000.

Baca Juga: Banjir Mulai Genangi Beberapa Wilayah di Kapuas Hulu

“Permintaan cabai saat Imlek cukup tinggi. Tanaman saya seharusnya dipanen pada akhir Januari tetapi sekarang semuanya hilang,” katanya kepada ST, seraya menambahkan bahwa dia belum menerima bantuan pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI